Kain perca sisa produksi merupakan salah satu material utama penyumbang pencemaran limbah padat terbesar bagi lingkungan dan menjadi fenomena meresahkan di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, penulis tergerak untuk mencari solusi penanganan masalah untuk dapat meminimalisir adanya dampak yang ditimbulkan, yaitu dengan mengolah potongan-potongan kain perca menjadi lembaran kain baru yang lebih berkualitas. Kain perca diolah dengan teknik jahit tindas (quilting) menggunakan bantuan media plastik biodegradable. Tujuan perancangan ini untuk memanfaatkan dan mengelola kembali material sisa produksi sehingga memiliki nilai baru yang memberi kebermanfaatan. Perancangan ini akan melalui berbagai riset, uji coba, dan metode perancangan yang mengacu pada teori penciptaan seni kriya, sesuai yang diungkapkan oleh SP. Gustami. Teori penciptaan seni meliputi tahap eksplorasi (menjelajah sumber ide dan menentukan konsep), tahap perancangan (merancang sketsa dan penyempurnaan desain), dan tahap perwujudan (perwujudan karya dan evaluasi akhir). Hasil akhir dari perancangan ini berupa kain yang telah dikreasikan dengan olahan desain struktur tekstil menjadi lembaran kain yang utuh dan baru.
CITATION STYLE
Oktaviani, T., & Nurani, A. (2024). INOVASI DAUR ULANG KAIN PERCA MELALUI APLIKASI TEKNIK JAHIT TINDAS DENGAN MEDIA PLASTIK BIODEGRADIBLE. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 12(1), 18–35. https://doi.org/10.36806/jsrw.v12i1.197
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.