Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Hindu memiliki kearifan lokal tersendiri yang merupakan budaya asli yang telah diturunkan secara turun-temurun. Salah satu kearifan lokal masyarakat Hindu adalah cerita yang terdapat dalam naskah lontar. Ajaran agama Hindu banyak sekali terdapat di dalam naskah-naskah lontar di baik itu berupa Babad, Tantri maupun dalam epos Mahabharata dan Ramayana. Di dalam konsep cerita tersebut banyak sekali terdapat ajaran pendidikan agama hindu yang secara langsung dapat diterapkan dalam menjalani hidup di dunia ini. Dengan demikian penulis tertarik untuk menulis secara lebih luas tentang cerita di Lontar Swargarohana Parwa yang terdapat dalam Mahabharata. Lontar Swargarohana Parwa merupakan parwa kedelapan belas bagian terakhir dalam Mahabharata. Cerita ini berisi tentang Yudistira mencapai surga tapi beliau memilih tinggal di neraka bersama saudara-saudara serta istrinya dari pada tinggal di surga bersama Korawa dan Sekuni, namun beberapa saat kemudian keadaan berbalik yang tadinya neraka menjadi surga begitu juga sebaliknya. Dalam Lontar Swargarohana Parwa terdapat banyak sekali nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkadung didalamnya sehingga penulisan ini dilaksanakan untuk mengulas Lontar Swargarohana Parwa dilihat dari kajian pendidikan agama Hindu. Kata Kunci: Pendidikan Agama Hindu, Lontar Swargarohana Parwa
CITATION STYLE
Ariyoga, I. N. (2019). Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Lontar Swargarohana Parwa. Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 2(1), 67–81. https://doi.org/10.33363/swjsa.v2i1.59
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.