Talasemia beta adalah gangguan darah yang sering ditemukan di Indonesia dengan frekuensi gen pembawa talasemia beta yang tinggi, yaitu sekitar 3 sampai 10%. Talasemia beta hingga saat ini belum dapat disembuhkan namun dapat dicegah dengan melakukan skrining talasemia untuk identifikasi awal individu talasemia beta minor pada suatu populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia dan prevalensi terduga talasemia beta minor pada siswa SMP Negeri 7 Pujut berdasarkan indeks Mentzer dan indeks Red Distribution Width (RDW). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian adalah 130 siswa SMP Negeri 7 Pujut yang dipilih dengan teknik stratified proporsional random sampling. Skrining talasemia beta minor dilakukan dengan menghitung indeks eritrosit sampel darah anemia menggunakan indeks Mentzer dan indeks Red Distribution Width (RDW). Indeks Mentzer dihitung dengan membagi Mean Corpuscular Volume (MCV) dengan Red Blood Count (RBC). Indeks RDW dihitung dengan mengkalikan MCV dengan RDW dan dibagi RBC. Berdasarkan analisis data didapatkan prevalensi anemia pada siswa sebesar 16,9% berdasarkan kadar Hb untuk diagnosis anemia menurut WHO. Prevalensi terduga talasemia beta minor didapatkan sebesar 0% berdasarkan indeks Mentzer dan 4,6% berdasarkan indeks RDW. Prevalensi anemia pada siswa sebesar 16,9% berdasarkan kadar Hb untuk diagnosis anemia menurut WHO dan prevalensi terduga talasemia beta minor sebesar 4,6% berdasarkan indeks RDW
CITATION STYLE
Prameswari, L., Sari, L. S., & Lestarini, I. A. (2020). PREVALENSI TERDUGA TALASEMIA BETA MINOR BERDASARKAN SKRINING DENGAN INDEKS MENTZER DAN INDEKS RED DISTRIBUTION WIDTH PADA SISWA SMP NEGERI 7 PUJUT. Unram Medical Journal, 9(2), 124–135. https://doi.org/10.29303/jk.v9i2.4362
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.