Penggunaan pupuk organik cair di Wamena belum terlihat signifikan karena masyarakat meyakini bahwa pertanian organik sesungguhnya adalah pertanian yang tanpa melibatkan input apapun selain penanaman benih. Untuk itu, penelitian ini dilakukan sebagai wujud penerapan ilmu pengetahuan dalam lingkup pertanian organik terkait penggunaan bahan organik berbahan sederhana dan mudah diperoleh seperti pemanfaatan mikroorganisme lokal batang pisang dalam budidaya tanaman bawang putih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2019 di Distrik Asolokobal Kota Wamena. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan 4 kali ulangan dan 5 perlakuan, yakni Konsentrasi 0% (Tanpa Penambahan MoL Batang Pisang); Konsentrasi 25% (250 ml MoL batang pisang + 750 ml air); Konsentrasi 50% (500 ml MoL batang pisang + 500 ml air); Konsentrasi 75% (750 ml MoL batang pisang + 250 ml air) dan Konsentrasi 100% (1000 ml (1 L) MoL Batang pisang tanpa penambahan air). Hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan di lanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan, pemanfaatan MoL Batang Pisang efektif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman dilihat dari respon parameter yang diamati baik secara vegetatif maupun generative, dimana parameter tinggi tanaman pengamatan 2 MST dan jumlah daun pengamatan 4 dan 6 MST menunjukkan pengaruh nyata dan pada parameter bobot segar dan kering tanaman hingga bobot segar umbi tanaman menunjukkan pengaruh nyata hingga sangat nyata.
CITATION STYLE
Wenda, B., & Tuhuteru, S. (2022). EFEKTIFITAS PEMBERIAN MOL BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.). AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 7. https://doi.org/10.35329/agrovital.v7i1.2751
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.