Bioplastik merupakan plastik yang dapat terurai karena sifatnya yang dapat kembali ke alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi yang optimal untuk pembuatan bioplastik dengan berbagai variasi komposisi bahan baku. Perbandingan komposisi limbah kulit pisang raja:tepung tapioka:gliserol berturut-turut 1:10:7,5 (sampel A) dan 1:13:11,25 (sampel B). Perbandingan komposisi limbah nasi:tepung tapioka:gliserol pada sampel C dan D masing-masing adalah 1:10:7,5 dan 1:13:11,25. Bioplastik diproses dengan cara komposit limbah kulit pisang raja atau nasi yang dikeringkan sampai kadar air 70%. Aquades sebanyak 30 mL ditambahkan pada bioplastik dan dipanaskan sampai mengental. Bioplastik dicetak dalam loyang saat masih panas dan di oven dengan suhu 117˚C, lalu di dinginkan pada suhu ruang. Komposisi yang optimal dari pembuatan bioplastik terdapat pada sampel B dengan nilai uji biodegradasi 58% dan memiliki kandungan bioplastik dengan gugus fungsi O-H, C-H, C=O, C=C, C-O dan =C-H pada hasil uji FTIR. Nilai baku mutu uji kuat tarik dan uji pemanjangan saat putus pada sampel B memiliki nilai berturut-turut sebasar 10,9 MPa dan 29%.
CITATION STYLE
Widyastuti, S., Rhenny Ratnawati, & Priyono, N. S. (2022). Pembuatan Bioplastik Berbahan Baku Limbah Organik dengan Penambahan Tepung Tapioka dan Gliserol. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 11(4), 677–684. https://doi.org/10.29244/jpsl.11.4.677-684
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.