Diare adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Karena banyak diderita sering kali diare ini diabaikan oleh banyak orang. Padahal diare jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan dehidrasi, dan diare dengan dehidrasi dapat menyebabkan kematian terutama pada balita. Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Ini biasanya merupakan gejala infeksi saluran pencernaan. Menurut Ayu Putri Ariani, (2016: 12) diare adalah Buang Air Besar (BAB) encer atau bahkan padat berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare (Diarrheal Disease) berasal dari bahasa yunani yaitu Diarroi yang artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang frekuensinya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara secara mendalam. Berdasarkan penelitian yang didapat dihasilkan bahwa yang menjadi faktor risiko dari penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindang adalah usia, jenis kelamin, daya tahan tubuh, perilaku atau kebiasaan masyarakat, sanitasi lingkungan, dan pemberian ASI ekslusif. Kata kunci: Faktor Risiko, Penyakit Diare, Puskesmas.
CITATION STYLE
Nuraeni, T., & Wardani, S. P. D. K. (2022). Faktor Risiko Penyakit Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindang, Kabupaten Indramayu. Gema Wiralodra, 13(1), 133–144. https://doi.org/10.31943/gw.v13i1.243
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.