Emping Melinjo Ibu Sukati merupakan salah satu UKM yang memproduksi emping di Tegalkenongo, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Proses produksi emping dilakukan di lantai produksi yang tidak rapi, peralatan produksi yang digunakan cenderung berserakan dimana-mana, tempat penjemuran tidak tertata rapi. Penataan peralatan kerja yang tidak tertata rapi menyebabkan para pekerja akan membutuhkan waktu lebih lama dalam mengambil peralatan produksi yang digunakan serta mempengaruhi tingkat produktivitas para pekerjanya. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan mendampingi dalam penerapan konsep 5S kepada mitra sehingga proses produksi lebih teratur dan rapi. Solusi untuk mengatasi masalah yang ada pada mitra adalah dengan menggunakan metode sosialisasi dan pendampingan penerapan budaya kerja 5S. Istilah 5S berasal dari bahasa Jepang yang dikenal sebagai singkatan dari: Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seiso (Pembersihan), Seiketsu (Perawatan) dan Shitsuke (Pembiasaan). Rata-rata hasil evaluasi pelaksanaan pengabdian ini adalah 79,67% sehingga dapat dikatakan pengabdian ini cukup memberikan pemahaman bagi mitra dan mitra mampu menerapkan dalam pekerjaannya. Penerapan 5S membuat proses produksi berjalan lebih teratur dan rapi serta emping yang dihasilkan lebih terjaga kebersihannya.
CITATION STYLE
Marfuah, H. H., Hapsari, Y. T., & Kurniawanti. (2024). Implementasi Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke) Di Emping Melinjo Ibu Sukati. Jurnal Abdimas Madani Dan Lestari (JAMALI), 9–18. https://doi.org/10.20885/jamali.vol6.iss1.art2
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.