Banyak terjadi kasus penolakan siswa reguler terhadap siswa ABK dengan alasan perbedaan dan keterbatasan yang dimilikinya. Siswa reguler belum mampu memahami keadaan siswa ABK dengan segala keterbatasannya, mereka memandang siswa ABK dengan kacamata mereka sebagai siswa normal, tanpa mencoba membayangkan bagaimana jika mereka yang berada di posisi siswa ABK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empati dan penerimaan diri siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SD Inklusif Ulil Albab Kepanjen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunkan teknik analisis data korelasi product moment. Sampel penelitian ini berjumlah 53 siswa reguler, dimana subjek merupakan siswa reguler yang kebetulan ditemui dan cocok sebagai sumber data. Terdapat dua alat ukur yang digunakan adalah (1) skala empati dan (2) skala penerimaan sosial.Dari hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa hipotesis peneiltian ini diterima. Hal ini menandakan empati berkorelasi positif dengan penerimaan sosial. Sehingga semakin tinggi tingkat empati maka semakin tinggi pula tingkat penerimaan sosial siswa reguler terhadap siswa ABK di kelas inklusif SD Inklusif Ulil Albab.
CITATION STYLE
Sandra, O. N., & Zuhroh, L. (2021). Empati Dan Penerimaan Sosial Siswa Reguler Terhadap Siswa ABK. Psikodinamika - Jurnal Literasi Psikologi, 1(1), 57–66. https://doi.org/10.36636/psikodinamika.v1i1.557
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.