Kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran matematika sangat penting, tidak hanya untuk mencapai tujuan umum pembelajaran matematika, tetapi juga untuk menciptakan manusia berkualitas yang mampu menciptakan dan menguasai teknologi dimasa depan. Indikator dari berpikir kritis adalah: focus (fokus); reason (alasan); inference (menyimpulkan); situation (situasi); clarity (kejelasan); dan overview (tinjauan ulang). Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal operasi bentuk akar. Responden penelitian adalah 17 siswa di SMA Muhammadiyah 4 Songgon kelas X IPA 2. Selanjutnya ditentukan subyek masing-masing 3 berdasarkan gender. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara berfungsi sebagai triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan cenderung lebih kritis khususnya dalam memecahkan masalah soal operasi bentuk akar. Siswa perempuan juga lebih benar dan teliti dalam menyelesaikan soal tes. Sedangkan siswa laki-laki benar dalam menyelesaikan soal, namun kurang teliti dalam menyelesaikan soal tes. Akibatnya ada tahapan pengerjaan soal yang terlewatkan.
CITATION STYLE
Masruroh, S., Listiwikono, E., & Yohanes, B. (2019). IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK AKAR BERDASARKAN GENDER. Transformasi : Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 3(1), 53–63. https://doi.org/10.36526/tr.v3i1.399
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.