Analisis Ketidaksantunan dalam Perang Kicauan Antarkubu Calon Presiden Amerika Serikat pada Pilpres 2016

  • Nugraha A
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakArtikel ini menginvestigasi bentuk ketidaksantunan serta pelanggaran terhadap maksim kesantunan dalam perang kicauan di Twitter antara kubu calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Hillary Clinton. Data dari penelitian kualitatif deskriptif ini dikumpulkan menggunakan documentary methoddan dianalisis berdasarkan taksonomi ketidaksantunan Culpeper dan maksim kesantunan Leech. Ditemukan bahwa kubu Trump menggunakan bentuk ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) dan sarkasme (mock impoliteness) sedangkan kubu Hillary menerapkan ketidaksantunan negatif saja. Maksim yang paling banyak dilanggar adalah Maksim Penghargaan (Approbation) di samping pelanggaran terhadap maksim lainnya, yaitu Kebijaksanaan (Tact) dan Permufakatan (Agreement).

Cite

CITATION STYLE

APA

Nugraha, A. P. (2018). Analisis Ketidaksantunan dalam Perang Kicauan Antarkubu Calon Presiden Amerika Serikat pada Pilpres 2016. ETNOLINGUAL, 1(2). https://doi.org/10.20473/etno.v1i2.7400

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free