Perkembangan internet melahirkan sistem kerja berbasis platform yang memberikan kemudahan sekaligus kerentanan bagi pekerja digital. Tulisan ini menganalisis siasat yang dilakukan buruh digital berbasis cloud dalam merespons kerentanan yang mereka alami di tengah praktik kekuasaan asimetri pada sistem ekonomi platform di Indonesia. Kajian ini menggunakan pendekatan mix-method analysis, yaitu kuantitatif dan kualitatif untuk menghasilkan data kajian yang terperinci dan mendalam. Untuk menganalisis data yang sudah dikumpulkan, tulisan ini menggunakan teori flexibility of labour market milik Schmidt (2017), yakni untuk menganalisis kerentanan yang dialami pekerja cloud dan teori etika subsistensi milik Scott (1989) untuk menganalisis siasat yang dilakukan pekerja cloud dalam merespons kerentanan yang mereka alami. Hasil kajian menunjukkan bahwa pekerja cloud mampu melakukan siasat dengan memanfaatkan ruang negosiasi dari praktik kekuasaan asimetri dengan cara memiliki pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan, meminimalisir pengeluaran, memanfaatkan jejaring di luar keluarga, dan menyesuaikan porsi pekerjaan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.
CITATION STYLE
Khawarizmi, K. (2023). Buruh Digital dan Negosiasi Kuasa: Siasat Komunitas Freelancer Indonesia Menghadapi Kerentanan Kerja di Tengah Kekuasan Asimetri Perusahaan Platform. Jurnal PolGov, 5(1), 151–196. https://doi.org/10.22146/polgov.v5i1.6279
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.