Jamur Candida albicans membutuhkan sumber nutrisi terutama karbohidrat untuk tumbuh dan berksembang-biak. Identifikasi, isolasi dan konfirmasi hasil pemeriksaan secara mikroskopis memerlukan media kultur. Bekatul beras merah (Oryza nivara) dan bekatul beras putih (Oryza sativa L), bekatul mempunyai karbohidrat sebanyak 84,36%, vitamin, dan nutrisi lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni jamur Candida albicans pada media SDA (Sabouraud Dextrosa Agar), media alternatif bekatul beras merah (Oryza nivara) dan media alternatif bekatul beras putih (Oryza sativa L). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (true experiment). Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang pada tanggal 13 desember 2021 - 17 desember 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian dengan nilai rata-rata dari hasil pemeriksaan perbedaan jumlah koloni jamur Candida albicans pada media SDA (Sabouraud Dextrosa Agar) 111 CFU/mL, media alternatif bekatul beras merah (Oryza nivara) 146 CFU/mL dan media alternatif bekatul beras putih (Oryza sativa L). Uji ANOVA didapatkan nilai p = < 0,001. Kesimpulan hasil penelitian bahwa Bekatul beras putih dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur Candida albicans.
CITATION STYLE
Bastian, B., Rizki, G. S., & Aristoteles, A. (2023). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALTERNATIF BEKATUL BERAS MERAH (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L) TERHADAP JUMLAH KOLONI JAMUR CANDIDA ALBICANS DENGAN KONTROL MEDIA SABORAUD DEXTROSE AGAR. Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan, 11(2), 156–165. https://doi.org/10.36341/klinikal_sains.v11i2.3673
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.