ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengkonstruksi model layanan air bersih (air minum) di DKI Jakarta khususnya untuk parameter kontinuitas pelayanan 24 jam. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Populasi dan sampel penelitian terdiri dari masyarakat pelanggan air PAM di wilayah Timur Jakarta sebanyak 499 responden serta pihak pengelola (perusahaan) air bersih PT. AETRA. Sampel dipilih berdasarkan teknik purpossive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan bantuan panduan wawancara. Disamping itu, data primer juga diperoleh melalui proses FGD (focus groups discussion). Instrumen penelitian menggunakan panduan wawancara dan panduan umum diskusi untuk pelaksanaan Focus Group Discussion. Data terolah dianalisis melalui system dinamik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kontinuitas layanan air minum di DKI Jakarta adalah jumlah penduduk, tarif air bersih, kapasitas terpasang, tingkat kehilangan air, dan kuantitas air baku. (2) Model dinamika kontinuitas layanan air minum di DKI Jakarta dapat disusun dari tiga aspek, yaitu aspek-aspek pelanggan, kapasitas pengolahan, danpasokan air. Faktor-faktor penduduk dan tarif dapat digolongkan kedalam sub model pelanggan. Faktor-faktor kapasitas terpasang dan tingkat kehilangan air dapat digolongkan kedalam sub model kapasitas pengolahan. Sementara faktor kuantitas air baku dapat digolongkan kedalam sub model pasokan air. Kata kunci : Model Evaluasi, Kontinuitas layanan air minum, DKI Jakarta.
CITATION STYLE
Samadi, S., & Suhardjo, S. (2016). MODEL EVALUASI LAYANAN AIR MINUM DI DKI JAKARTA. Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi Dan Informasi Geografi, 16(2), 10–20. https://doi.org/10.21009/spatial.162.02
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.