Menurut data Provinsi DIY dalam angka BPS Tahun 2022, Provinsi DIY memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun 2021 dimana menurut data Bank Indonesia pada tahun 2021 tersebut kontribusi sektor pariwisata sebesar 10 persen, konstruksi 10 persen serta riel estate sebesar 7 persen. Berdasarkan data REI DIY, pada tahun 2021 permintaan properti di Provinsi DIY naik sebesar 20 persen. Jika dilihat berdasarkan data REI DIY, properti di DIY didominasi 90 persen adalah hunian komersial dan 10 persen adalah hunian subsidi. Rerata tahunan penawaran rumah di Provinsi DIY sebesar 1500 rumah dimana 250 merupakan rumah subsidi. Saat ini pembangunan perumahan yang dilakukan oleh pengembang hampir sebagian besar adalah rumah tipe sederhana. Lokasi merupakan faktor penentu harga perumahan yang paling penting (Chen dan Hao, 2008). Pemilihan lokasi menjadi faktor utama seseorang memutuskan untuk membeli sebuah properti khususnya rumah tinggal. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan lokasi terhadap harga transaksi rumah tinggal sederhana di Kabupaten Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lokasi yang memiliki korelasi kuat yaitu Jarak Rumah Tinggal ke CBD (Central Business District) atau Pusat Kota untuk rumah tinggal tipe sederhana yang ada di Kabupaten Sleman dan Bantul. Selain itu untuk lokasi rumah tinggal sederhana di Kabupaten Sleman, jarak dengan fasilitas kesehatan juga memiliki korelasi terhadap harga transaksi rumah tinggal. Sedangkan untuk Kabupaten Kulonprogo ternyata faktor lokasi tidak berhubungan erat dengan harga transaksi rumah tinggal sederhana.
CITATION STYLE
Nurpita, A., Andjani, I., Fatima Putri Prativi, & Rakhmayani Ardhanti. (2023). Analisis Hubungan Faktor Lokasi dengan Harga Transaksi Rumah Tinggal Tipe Sederhana (Studi Kasus Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Sleman). Journal of Economics, Assets, and Evaluation, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.47134/jeae.v1i2.46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.