Dalam madu terdapat sumber kesehatan yang sangat luar biasa dan sangat bermanfaat untuk berbagai bentuk pengobatan yang alami. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiaktivitasantioksidandariduajenismadu yang berbedayaitumaduternakandanmadukelengkengdenganmenggunakanmetode DPPH.Dalam penelitian ini, penentuan aktivitas antiradikal bebas pada madu ternakan dan madu kelengkeng dilakukan secara langsung tanpa ada pemisahan dan pemurnian senyawa sehingga aktivitas antiradikal bebas yang dihasilkan tidak hanya dihasilkan oleh satu senyawa (misalnya karoten) melainkan hasil kerja sama senyawa-senyawa antioksidan yang terdapat pada madu. Dari hasilpenelitiandiperolehhasilbahwarata-rata persentase peredaman absorbansi DPPH madu ternakansebesar69,37 % sedangkan madu kelengkeng 82,10 % sehingga persentase peredaman absorbansi DPPH yang paling besar terdapat pada madukelengkeng. Hal ini membuktikan bahwa madu dengan jenis bunga yang berbeda memiliki aktivitas antiradikal bebas berbeda pula. Perbedaan ini disebabkan karena sumber nektar kedua madu tersebut berbeda sehingga komposisi senyawanya juga berbeda. Nilai aktivitas antiradikal bebas yang tinggi pada madu, merupakan hasil kerjasama oleh beberapa senyawa antioksidan seperti flavonoid, vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam fenolik dan lain sebagainya.
CITATION STYLE
Cahyaningrum, P. L. (2019). AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADUTERNAKAN DAN MADU KELENGKENG SEBAGAI PENGOBATAN ALAMI. Widya Kesehatan, 1(1), 23–28. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v1i1.279
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.