Marginalisasi Pekerja Wanita pada Industri Rumah Tangga Sandang di Pedesaan

  • Sukidin S
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami profil pekerja wanita dari aspek aktivitasnya pada pekerjaan domestik, keterlibatan wanita dalam pekerjaan publik, alokasi waktu secara keseluruhan aktivitas pekerja wanita sehari-hari, dan hubungan kerja antar sesama pekerja maupun dengan pengusaha. [nformasi penting yang juga ingin diketahui adalah seberapa besar sumbangan ekonorm pekerja wanita dalam upaya menambah pendapatan keluarga. Subyek penelitian ini adalah para pekerja wanita yang bekerja pada sektor industri rumah tangga sandang di kecamatan Cluring, kabupaten Banyuwangi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan menarik dalam penelitian ini, yaitu terbantahnya stereotype bahwa wanita adalah makhluk yang lemah, terlalu perasa, kurang rasional dan banyak lagi konstruksi sosial yang bias gender dalam masyarakat. Temyata wanita mampu melakukan pekerjaan publik, tanpa harus meninggalkan tugas domestik. Sumbangan ekonomi pekerja wanita juga cukup signifikan yaitu sebesar 64,44 persen dalam menyelamatkan kelangsungan hidup ekonomi rumah tangga miskin di pedesaan. Terdapat agenda keprihatinan yang memerlukan perhatian semua pihak, sekalipun peranan pekerja wanita sangat berarti bagi rumah tangga, namun secara nil upah yang diterima temyata masih relatif rendah. Kenyataan ini akan menggiring wanita pada posisi marginal. Untuk itu diperlukan reformasi struktur pengupahan yang memadai bagi para pekerja wanita di pedesaan. Secara praktis, kondisi saat ini perlu dilahirkan kebijakan tenaga kerja yang berorientasi pada terbukanya kesempatan kerja dan pengembangan sektor off-farm di pedesaan. Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak lagi tenaga kerja wanita yang terlibat dalam aktivitas produktif. Pelabelan status wanita sebagai "konco wingking" atau kalaupun bekerja hanya dihargai sebagai pencari nafkah sekunder, harus segera digeser dengan paradigma baru. Wanita sudah saatnya diakui sebagi mitra sejajar laki-laki. Posisi mereka sama pentingnya dengan laki-laki dalam berkiprah di sektor publik, maupun dalam aktivitas kerumah-tanggaan. Paradigma baru tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai solusi dalam menciptakan iklim kehidupan keluarga sejahtera dan harmonis di pedesaan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sukidin, S. (2004). Marginalisasi Pekerja Wanita pada Industri Rumah Tangga Sandang di Pedesaan. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2(2). https://doi.org/10.21831/pep.v2i2.2104

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free