Deiksis dalam Bahasa Ngaju. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan membuat gambaran informasi sistematik, faktual, dan akurat atas data yang ditemukan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) wujud deiksis orang dalam bahasa Ngaju: meliputi (a) kata ganti orang dalam tuturan, seperti kata aku (aku/saya), ikau (kamu), ikei (kami), itah (kita), iye (dia), ewen (mereka), dan keton (kalian). (b). kata sapaan dalam tuturan, seperti mina (tante/bibi), indue (ibu), umai (ibu) mama (paman), bue (kakek), tambie (nenek), esu (cucu) dan Bapa (ayah/Bapak). (2) wujud deiksis tempat meliputi (a) kata tunjuk tempat atau arah, seperti hong kanih (di sana), hong hete (di situ), ka kanih (ke sana), ka hete (ke situ) , dan hong hetoh (di sini). (b) kata tunjuk tempat seperti hong penda (di bawah), hong hunjun ( di atas), hong silan (di samping), hong huang (di dalam) , hong luar (di luar), hong ngiwa (di hilir), dan hong parak kayu (di hutan), (3) wujud deiksis waktu dalam tuturan yaitu: meliputi keterangan waktu seperti kata andau tuh (hari ini) , wayah tuh (saat ini), metuh-tuh (sekarang, endau (tadi), kareh (nanti), jewu (besok), male (kemarin) alem endau (tadi malam), minggu kareh (minggu nanti), tiap andau (tiap hari), helo (dulu), bihin (dahulu) ,dan huran (dahulu). (4) wujud deiksis sosial dalam tuturan bahasa Ngaju dalam penelitian ini tidak ditemukan.Kata-kata kunci: deiksis, bahasa ngaju
CITATION STYLE
Suelti, S. (2017). DEIKSIS DALAM BAHASA NGAJU (DEIXIS IN NGAJU LANGUAGE). JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA, 6(1), 144. https://doi.org/10.20527/jbsp.v6i1.3746
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.