yeri Punggung bawah merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami oleh penjahit, baik pekerja formal maupun pekerja informal nyeri punggung bawah timbul karena posisi kerja yang statis dalam bekerja atau sikap kerja yang bersifat continuedapat mengakibatkan kehilangan jam kerja sehingga menggangu produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kejadian nyeri punggung bawah pada penjahit pakaian di Kelurahan Waitabula Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan cross sectional study. Subyek dalam penelitian ini adalah penjahit. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi-square dan analisis multivariat dengan metode regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel usia (ρ= 0,007), jenis kelamin (ρ= 0,00) masa kerja (ρ= 0,009), lama duduk (ρ= 0,000), sikap kerja (ρ= 0,000) berpengaruh terhadap nyeri punggung bawah. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap nyeri punggung bawah adalah lama duduk (OR=1,2 ρ= 0,008), sikap kerja (OR=1,3, ρ= 0,008). Pada penjahit pakaian disarankan agar menerapkan sikap kerja yang baik (ergonomi) dan meluangkan waktu untuk beristirahat agar memperkecil terjadinya risiko nyeri punggung bawah.
CITATION STYLE
Kii, M. I., Manongga, S. P., & Ndoen, E. M. (2023). DETERMINAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT PAKAIAN DI KELURHAN WAITABULA KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA. Jurnal Pangan Gizi Dan Kesehatan, 12(1), 36–47. https://doi.org/10.51556/ejpazih.v12i1.189
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.