Merkuri dan kadmium merupakan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Salah satu metode pengolahan logam berat adalah adsorpsi dengan karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuat oleh berbagai macam biomassa, salah satunya adalah kulit jeruk. Jeruk merupakan buah yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Pada kulit jeruk terkandung pektin yang dapat mengikat logam berat menjadi senyawa kompleks, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk adsorben karbon aktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu kontak dan massa adsorben dari karbon aktif kulit jeruk terhadap penyisihan kadmium dan merkuri. Dehidrasi kulit jeruk dilakukan pada suhu 105ºC selama 3 jam dan dilakukan terus menerus hingga massa konstan. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 400ºC selama 60 menit. Aktivasi dilakukan secara kimiawi menggunakan asam fosfat 85% dengan impregnasi rasio 1:1. Limbah kadmium dan merkuri merupakan limbah sintetis yang dibuat menggunakan larutan induk 1000 mg/L. Konsentrasi awal limbah sintetis kadmium dan merkuri adalah 2,359 mg/L dan 1,919 mg/L. Dari penelitian ini didapatkan penyisihan kadmium terbaik pada massa adsorben 2 gram dengan variasi waktu kontak 60 menit, yaitu 1,511 mg/L dan penyisihan merkuri terbaik didapatkan pada massa adsorben 2 gram dengan variasi waktu kontak 60 menit, yaitu 0,412 mg/L.
CITATION STYLE
Anwar, N. A. F., Meicahayanti, I., & Rahayu, D. E. (2022). PENGARUH VARIASI WAKTU KONTAK DAN MASSA ADSORBEN KULIT JERUK SIAM (Citrus Nobilis) TERHADAP PENYISIHAN KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg). Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL, 6(1), 35. https://doi.org/10.30872/jtlunmul.v6i1.7409
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.