Perforasi saluran gastrointestinal melibatkan organ lambung, duodenum, usus kecil, atau usus besar terjadi akibat kerusakan dinding saluran gastrointestinal disertai pelepasan konten intraluminal ke dalam rongga peritoneal atau retroperitoneal. Perforasi saluran gastrointestinal merupakan keadaan darurat medis umum dengan angka kematian tinggi; biasanya membutuhkan pembedahan darurat. Diagnosis dan pengobatan segera sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas. Foto polos abdomen dapat menjadi bantuan penting untuk diagnosis perforasi saluran gastrointestinal. Ultrasonografi dapat berguna untuk menentukan tidak hanya keberadaan, tetapi juga penyebab pneumoperitoneum. Multidetector computed tomography merupakan modalitas pilihan untuk evaluasi dugaan perforasi karena sensitivitas dan akurasinya yang tinggi. Perforation of the gastrointestinal tract involves organs of the stomach, duodenum, small intestine, or large intestine that result from damage of the gastrointestinal tract accompanied by intraluminal content release into the peritoneal or retroperitoneal cavities. Gastrointestinal perforation is a common medical emergency associated with high mortality; usually requires emergency surgery. Prompt diagnosis and treatment is essential. Plain abdominal radiographs can be an important aid for diagnosis gastrointestinal perforation. Ultrasound can also be used to determine not only the presence, but also the cause of pneumoperitoneum. Multidetector computed tomography is the modality of choice for the evaluation of suspected perforation because of its high sensitivity and accuracy.
CITATION STYLE
Widayana, K. A. (2022). Pemeriksaan Radiologi dan Imaging untuk Perforasi Hollow Organ Abdomen. Cermin Dunia Kedokteran, 49(1), 50–56. https://doi.org/10.55175/cdk.v49i1.191
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.