Abstrak Latar Belakang: Menjadi tua merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari. Selain masalah penyakit degeneratif seperti osteoporosis, malnutrisi juga merupakan masalah kesehatan lansia saat ini yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih. Penilaian status gizi lansia dapat diukur dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) yaitu perbandingan berat badan dan kuadrat tinggi badan. Tinggi badan (TB) merupakan indikator status gizi sehingga pengukuran tinggi badan seseorang secara akurat sangatlah penting untuk menentukan nilai IMT. Akan tetapi untuk memperoleh pengukuran TB yang tepat pada lansia cukup sulit karena masalah postur tubuh, kerusakan spinal, maupun masalah dalam pergerakan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan rentang lengan, tinggi lutut dan panjang ulna dengan tinggi badan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bersifat observasional analitik. Responden penelitian ini adalah lansia >60 tahun sebanyak 119 lansia. Hasil: Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan korelasi pearson terdapat hubungan yang bermakna antara rentang lengan, tinggi lutut, panjang ulna dengan tinggi badan. Tingkat keeratan hubungan untuk rentang lengan sebesar 0,779, tinggi lutut sebesar 0,639,dan panjang ulna sebesar 0,488. Rentang lengan, tinggi lutut, dan panjang ulna dapat digunakan untuk memprediksi tinggi badan lansia. Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara rentang lengan, tinggi lutut, panjang ulna dengan tinggi badan
CITATION STYLE
Astriana, K., Wiboworini, B., & Kusnandar, K. (2018). Hubungan rentang lengan, tinggi lutut, panjang ulna dengan tinggi badan lansia perempuan di Kecamatan Sewon. Ilmu Gizi Indonesia, 1(2), 87. https://doi.org/10.35842/ilgi.v1i2.18
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.