Selain mengungkapkan hal dan peristiwa yang dialami oleh pengarangnya, karya sastra juga menyuguhkan potret kehidupan yang berhubungan dengan persoalan sosial dalam masyarakat. Hal-hal tersebut kemudian diproses sedemikian rupa, dibumbui dengan imajinasi, sehingga lahirnya sebuah karya sastra yang dinikmati oleh para penikmat sastra. Perempuan yang sering dianggap sebagai jenis kelamin kedua telah banyak diceritakan dalam karya-karya sastra Indonesia. Penelitian ini membahas sosok perempuan dalam karya sastra Indonesia yang diwakili oleh Nyai Ontosoroh, Pariyem, Clara yang menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa sosok perempuan memiliki sikap, seperti memperjuangkan hidupnya (tergambar dalam tokoh Nyai Ontosoroh), pasrah dengan nasibnya (tergambar dalam tokoh Pariyem), dan nasibnya ada di tangan rakyat kecil (tergambar dalam tokoh Clara). Perjuangan perempuan tersebut berkaitan dengan kritik formalisme, strukturalisme, posstrukturalisme, dan posmoderenisme
CITATION STYLE
Afriatiningsih, I. (2018). SOSOK PEREMPUAN DARI ZAMAN KE ZAMAN DALAM KARYA SASTRA INDONESIA: STUDI KASUS TOKOH NYAI ONTOSOROH, PARIYEM, DAN CLARA. Sirok Bastra, 2(1). https://doi.org/10.37671/sb.v2i1.30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.