Abstrak: Latar belakang: Budaya organisasi menjadi salah satu elemen kunci dalam manajemen SDM BPJS Kesehatan. Pengelolaan budaya organisasi yang optimal diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian target organisasi, dimulai dari perencanaan yang matang, eksekusi program yang efektif dan efisien serta pengukuran tingkat efektivitas program budaya sebagai mekanisme evaluasi yang objektif. Dalam rangka melakukan perbaikan pengelolaan budaya organisasi yang lebih optimal di masa yang akan datang, maka adanya evaluasi yang objektif menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kesehatan budaya organisasi di BPJS Kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian survei Organization Culture Health Index (OCHI) oleh seluruh pegawai BPJS Kesehatan sebagai responden (tingkat partisipasi pengisian survei sebesar 96,79% dari populasi) dan focus group discussion (FGD) untuk mendapatkan informasi kualitatif yang dibutuhkan. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan, tingkat kesehatan budaya organisasi BPJS Kesehatan secara umum berada pada kategori “Cukup Sehat” dengan nilai indeks total sebesar 72,6%. Indeks implementasi 4 tata nilai utama adalah sebagai berikut: pelayanan prima (71,3%), integritas (69,0%), inovatif (67,6%), dan kolaborasi (63,7%) dan telah terintegrasi pada 5 area kesadaran organisasi, yaitu: sustainability, relationship, growth, common goals, dan area meaning purpose. Tingkat energi positif yang dirasakan oleh pegawai pada saat bekerja berada pada kategori “Tinggi” dengan nilai indeks sebesar 95,2%. Hal ini karena budaya organisasi sebagai salah satu elemen penting manajemen SDM berhasil membentuk suasana kerja yang fun and meaningful sehingga mampu menciptakan energi positif yang dirasakan oleh pegawai. Kesimpulan dan Saran: BPJS Kesehatan dinilai cukup berhasil dalam menginternalisasikan budaya organisasi. INISIATIF sebagai tata nilai utama mampu dipahami dan menjadi keyakinan bersama bagi pegawai. Namun demikian, dalam rangka optimalisasi pengelolaan budaya organisasi, maka BPJS Kesehatan diharapkan dapat memperkaya berbagai tinjauan literatur terbaru, melakukan benchmarking terutama kepada organisasi lain yang telah berhasil membentuk budaya organisasi yang sehat, serta melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam pengelolaan budaya organisasi. Dengan demikian diharapkan budaya organisasi di BPJS Kesehatan dapat mencapai kategori “Sehat” dan mampu menjadi pembentuk citra organisasi yang diakui oleh seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem JKN. Kata kunci: Indeks kesehatan budaya organisasi, tata nilai, BPJS Kesehatan
CITATION STYLE
Syarifuddin, S., Afrizayanti, & Afdal, A. (2022). INISIATIF Culture Health Index: Mengukur Tingkat Kesehatan Budaya Organisasi BPJS Kesehatan. Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional (JJKN), 2(2), 159–178. https://doi.org/10.53756/jjkn.v2i2.109
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.