PERAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYYAH SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN (Dalam Dakwah dan Pendidikan Islam di Riau dan Sumut)

  • Abduh M
N/ACitations
Citations of this article
55Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kalau menuntut ilmu shufi Tuntut dahulu ilmu irfani Karena shufisme rahasianya tinggi Syariat, thariqat, haqiqat, ma’rifat dahulu kaji. Penyebaran Islam di Nusantara tak dapat dipisahkan dari shufisme dan thariqat, bahkan Islam pertama yang dikenal di Indonesia, Malaysia, Thailand Selatan, Filifina Selatan dan Kamboja, khususnya di Rokan Hulu, sesungguhnya adalah Islam shufistik. Dalam perkembangannya, shufisme terpolarisasi dalam tiga kutub yaitu tashawwuf sunni ( ortodoks ), shufisme falsafi ( heterodoks ) dan shufisme kompromistik (mempertemukan tashawwuf sunni dan falsafi). Dalam lingkaran tashawwuf sunni tokoh piawainya a.l., Nuruddin Arraniry, Abd al-Shamad al-Palimbani dan Muhammad Hasyim Asy’ari. Sedangkan shufisme falsafi adalah Hamzah Fanshuri, Syamsuddin Sumaterani dan Muhammad Nafis al-Banjari. Tokoh shufisme kompromistik salah satunya adalah Dawud ibnu Abdillah al-Fathani, yang mempertemukan tashawwuf sunni al-Ghazali dengan shufisme falsafi ( wahdat al-wujud ) Ibnu Arabi. Corak pemikiran dan praktek keagamaan Islam di Indonesia pada mulanya identik dengan keshufian (shufisme dan thariqat). Fenomena tersebut dapat dibuktikan antara lain dengan mencermati sosok pemimpin spiritual dan perlindungan  penguasa kepada guru-guru shufi atau khalifah  tarekat (Syekh Abdul Wahab Rokan, w.1926 M, tokoh pertama yang sukses mengembangkan thariqat Naqsyabandiyah di Rokan Hulu). Kerajaan Siak misalnya, peran penting Sultan  dalam pengembangan Islam  di daerah ini seperti memberikan kesempatan kepada berbagai kelompok keislaman, baik untuk berdakwah maupun dalam aktivitas tarbiyyah (edukasi).  Di antara kelompok keagamaan itu  adalah Islam yang  bercorak tarekat, suatu paham keagamaan yang  sampai sekarang hampir di mana-mana  dalam daerah eks-kekuasaan Sultan Siak   masih eksis dan terus dikembangkan melalui kegiatan suluk ( khalwat ) dan yang lebih menarik bahwa di salah satu kabupaten di Riau ada yang disebut dengan daerah seribu suluk yaitu kabupaten Rokan Hulu yang diduga oleh kalangan luar daerah tersebut sebagai daerah yang banyak didapati ilmu hitam ( black magic dan penyebaran racun) oleh sebagian masyarakat yang kurang dalam Keislamannya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Abduh, M. A. (2017). PERAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYYAH SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN (Dalam Dakwah dan Pendidikan Islam di Riau dan Sumut). Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 11(2), 206. https://doi.org/10.24014/af.v11i2.3858

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free