Manajemen kepala sekolah dalam menumbuhkan budaya religius peserta didik di SDN Banjarwati dikarenakan banyak sekolah saat ini dipenuhi oleh generasi milenial, begitupun di SDN Banjarwati. Generasi milenial saat ini sangat minin pengetahuan agama islam, untuk itu pihak sekolah berusaha tidak hanya mengajarkan materi agama islam tetapi juga praktek kegiatan religius sebagai bentuk implementasi dari materi tersebut. Kegiatan-kegiatan religius pasti ada struktur manajerialnya, untuk itu kepala sekolah hendaknya memiliki kompetensi manajerial yang baik. Guna mengetahui permasalahan dan mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi. Dan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa Manajemen kepala sekolah dalam menumbuhkan budaya religius peserta didik di SDN Banjarwati adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara mengadakan berbagai program yang dapat membentuk karakter religius peserta didik sehingga nantinya dapat menjadi suatu kebiasaan berperilaku dan bertindak yang baik bagi peserta didik serta dapat menjadikan peserta didik yang berakhlakul karimah. Sementara itu, Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk menumbuhkan budaya religius peserta didik yakni dengan cara mengadakan dan menerapkan kegiatan-kegiatan yang bersifat islami. Adapun kegiatan-kegiatan religius yang diadakan SDN Banjarwati yakni: a) Apel Pagi atau Do’a Bersama Sebelum Memasuki Ruang Kelas, b) Sholat Dhuha, c) Sholat Dhuhur Berjama’ah, d) Membaca Al-Qur’an, Juz Amma dan Asma’ul Khusnah. Adapun faktor pendukung kepala sekolah dalam menumbuhkan budaya religius peserta didik yakni: a) Guru yang kompeten dalam bidangnya dan sangat memperhatikan kondisi pendidikan, b) Tersedianya fasilitas musholah, c) Semangat kepala sekolah dan dewan guru, d) Antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan religius, e) Ketersediaan buku/kitab pegangan siswa. Sedangkan faktor penghambat kepala sekolah dalam menumbuhkan budaya religius peserta didik yakni: a) Dana sebagai faktor pengahambat paling utama, b) Jumlah guru yang terbatas, c) Guru yang lebih mementingkan kepentingan pribadinya, d) Peserta didik yang membandel tidak mengikuti kegiatan-kegiatan religius.
CITATION STYLE
Fitriya, H., & Rosyidi, Muh. H. (2020). Manajemen Kepala Sekolah dalam Menumbuhkan Budaya Religius Peserta Didik di SDN Banjarwati Lamongan. Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan, 2(2), 65–76. https://doi.org/10.55352/mudir.v2i2.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.