Cadangan benih gulma di tanah merupakan faktor penting untuk menentukan populasi, keanekaragaman, dan keanekaragaman cadangan benih gulma pada lahan tertentu yang dihasilkan oleh gulma sebelumnya dan juga dapat menjadi penentu metode pengendapan gulma di masa depan. Penelitian terkait untuk mengetahui cadangan benih gulma yang ditemukan di lahan perkebunan dan untuk mengetahui spesies gulma mana yang paling dominan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2019 di Desa Sumber Sari, Kabupaten Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan membandingkan hasil analisis vegetasi dan perkecambahan cadangan biji gulma, kemudian melakukan identifikasi menggunakan buku kunci identifikasi gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 16 spesies gulma yang dikembangkan: Cyperus rotundus (L), Centotheace lappaceae (L), Ludwigia pruviana (L), Borreria latifolia (A), Eleusine indica (L), Asystasia gangetica (L), Piper aduncum (L), Cleome rutidosperma (DC), Boreria repens (DC), Sphenoclea zeylanica (L) G), Peperomia pellucida (L), Melastoma malabatricum (L), Ludwigia palustris (L), Phyllantus urinaria (L), Cyperus kyllingia (E)) dan Echinocloa colonum (L). Cadangan benih gulma dominan pada kedalaman 0-10 cm adalah Echinocloa colonum (L), pada kedalaman 11-21 cm cadangan benih gulma dominan adalah Eleusine indica (L), dan pada kedalaman 21-30 cm pasokan benih gulma dominan adalah Echinocloa colonum (L).
CITATION STYLE
Mirza, A. (2019). Inventarisasi Cadangan Biji Gulma pada Lahan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab, 2(2), 118. https://doi.org/10.35941/jatl.2.2.2020.2812.118-129
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.