ABSTRAK Wacana pembangunan bergaung dengan kuat pada rezim pemerintahan orde baru. Tahun 1980 menjadi titik tonggak keyakinan pemerintah bahwa pembangunan dapat menyelamatkan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan. Maka dari itu, proses industrialisasi diberlakukan diberbagai aspek salah satunya adalah industri pariwisata. Bali menjadi salah satu provinsi yang menjadikan industri pariwisata sebagai penyokong kehidupan perekonomian. Dalam perjalanannya perkembangan industri pariwisata dewasa ini menuai pro dan kontra dalam masyarakat sebab pada tataran tertentu masyarakat merasa bahwa proses industrialisasi kerap membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial budaya masyarakat dan lingkungan. Dalam tulisan ini kasus reklamasi Teluk Benoa menjadi lokus pembahasan mengingat kelahiran gerakan masyarakat tolak reklamasi yang disusul gerakan masyarakat pendukung reklamasi. Perspektif Jowett dan O’Donnell mengenai propaganda digunakan sebagai pisau analisis terkhusus dalam menelaah gerakan masyarakat pro reklamasi. Hasil analisis berdasarkan elaborasi teori dan data menunjukkan bahwa setidaknya meliputi lima teknik kesukesan penyebaran propaganda yaitu labelling, testimoni dari tokoh terpandang, plain folks dimana meyakinkan khalayak terkait kualitas gagasan sebab terlibat partisipasi dan kepentingan masyarakat luas di dalamnya, pemaparan atas bukti dan fakta hanya yang mendukung pergerakan, bandwagon dimana menginternalisasikan sesuatu sebagai urgensi padahal senyatanya tidak bersifat urgensif. Kata kunci: Pembangunan; Industri; Pariwisata; Reklamasi; Teluk Benoa.
CITATION STYLE
KEBAYANTINI, N. L. N., & PRAMESTISARI, N. A. S. (2019). ROMANTISASI EKONOMI DETERMINISTIK DALAM PROPAGANDA (Telaah Kritis terhadap Eksistensi Gerakan Masyarakat Pro Reklamasi Teluk Benoa). Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika, 1(2), 119. https://doi.org/10.24843/jiwsp.2019.v01.i02.p06
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.