Background: Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi menjadi merosot dan banyak pengangguran terjadi terutama di daerah pedesaan. Dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun, di wilayah Timur Bojonegoro terdapat sekelompok masyarakat yang memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu pelepah pisang menjadi nilai ekonomis di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan penggunaan mesin pilin yang telah dibuat untuk membantu mempermudah proses pilin dan pintal pelepah pisang menjadi tali agar menghemat waktu dan meningkatkan kuantitas produksi. Metode: Kelompok masyarakat pengrajin pelepah pisang Desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 25 kepala keluarga. Hasil: Pelepah pisang dari hasil panen pisang biasanya menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pelepah pisang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat sebagai kerajinan tangan, seperti gedebog pluntu atau tali yang digunakan untuk kerajinan tangan yaitu tas, sandal, tempat duduk, dan kerajinan lainnya. Untuk menjadikan tali, sekelompok masyarakat ini masih menggunakan teknik manual dalam proses pilin dan pintal sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, jika pelepah pisang hanya dijual dalam bentuk uraian tanpa dipilin harga yang didapat juga murah. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini masyarakat desa dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penggunaan mesin pilin dalam proses pilin dan pintal pelepah pisang sampai menjadi tali yang meningkatkan nilai jual bagi perajin pelepah pisang di Desa Pomahan Kecamatan Baureno.
CITATION STYLE
Sulistiawan, A., & Nurdiansyah, D. (2022). Pelatihan Pembuatan Dan Penggunaan Mesin Pilin Pelepah Pisang Di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Jurnal SOLMA, 11(3), 479–486. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10560
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.