Karakter religius adalah salah satu sifat yang harus dimiliki semua manusia. Pembentukan karakter religius tidak dapat terbentuk dengan sendirinya. Maka dari itu, pendidikan karakter harus dibentuk sedini mungkin agar pembentukannya cukup mudah. Karakter religius ini dapat diperoleh dengan adanya kemauan dorongan dari lingkungan sekitar termasuk guru atau pendidik termasuk keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pementukan karakter anak usia dini. Begitu juga dengan lingkungan disekitar, harus bisa memberikan contoh yang baik, harus bisa memberikan suri tauladan yang baik yang berkaitan dengan pendidikan karakter religius setiap hari. Sehingga peserta didik bisa melihat, mengamati dan mencontoh terhadap perilaku yang bertujuan membentuk sebuah karakter religius. Dengan demikian, pendidikan tidak harus dilakukan didalam kelas melainkan juga bisa dilakukan diluar kelas. Pola pikir anak usia dini masih sangat bagus, daya ingat dan perilaku mencontoh terhadap apa yang dilihatnya adalah kelebihan bagi anak usia dini. Anak usai dini lebih sering mencontoh apa yang dilakukan dari pada apa yang dikatakan. Dalam hal ini, peneliti akan mencari tahu bagaimana proses pendidikan karakter yang dilakukan di RA Al-Wafa. Tujuan dari penelitian ini adalah, mengetahui proses pembelajaran pendidikan karakter di RA Al-Wafa dan mengetahui strategi yang digunakan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dengan melakukan wawancara terhadap pendidik atau guru di RA Al-Wafa terkait proses dan strategi yang digunakan.
CITATION STYLE
Syafaat, M. syahid. (2021). PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK USIA DINI STUDI PADA RA AL WAFA DESA AMBULU KEC. SUMBERASIH KAB. PROBOLINGGO. Al-Manar, 10(2), 1–11. https://doi.org/10.36668/jal.v10i2.275
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.