Pendahuluan; Biji kesumba keling dan angkak merah mengandung karotenoid dan antosianin sebagai pewarna alami sehingga mampu menggantikan pewarna sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kopigmentasi kesumba keling dan angkak merah dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan sebagai pewarna alami kedalam sediaan garam mandi. Metode; Biji kesumba keling dan angkak merah dilakukan maserasi menggunakan etanol 96%. Pembuatan formulasi dalam konsentrasi 3%, 6% dan 9%. Lalu dilakukan uji evaluasi sediaan yang meliputi uji Ph, uji kadar air, uji waktu larutn uji kelembaban dan uji iritasi. Hasil; Rendeman biji kesumba keling dan ang kak merah sebesar 8,65% dan 11,19%. Sediaan garam mandi kopigmentasi ekstrak etanol kesumba keling dengan angkak merah merupakan sediaan yang memiliki rentang pH 7,4-7,5, dengan waktu larut dibawah 5 menit. Sediaan garam mandi kopigmentasi ekstrak etanol kesumba keling dan angkak merah dengan konsentrasi 6% (F2) merupakan sediaan yang mengandung kadar air sebesar 13,5% dan kelembaban 58,8% termasuk kategori “lembab”. hasil pengujian terhadap sukarelawan menunjukkan bahwa garam mandi dari kopigmentasi biji kesumba keling dengan angkak merah tidak menyebabkan iritasi.
CITATION STYLE
Salman, S., Magdalena, A., Sudewi, S., & Indriana, M. (2023). Formulasi sediaan garam mandi dengan penambahan pewarna alami kopigmentasi kesumba keling (Bixa orellana L.) dan angkak merah. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(2), 592–597. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i2.50
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.