Fall armyworm orSpodoptera frugiperda(J.E Smith) is a significant economic pest of maize.S. frugiperdais reported for the first time to attack and damage the corn in Indonesia since 2019. The study was aimed to find the effectivity of chlorantraniliprole to control the larvae ofS. frugiperdaon maize. The study was divided intotwo steps, in the laboratory and the field. The laboratory treatment was application of chlorantraniliprole 2cc/l,Metarhizium anisopliae(10⁸conidia/ml), andBeauveria bassiana(10⁸ conidia/ml) that applied onto the leaf, larvae, and leaf + larvae with fivereplications for each treatment. The field test used three treatments i.e., chlorantraniliprole field, farmer field, and control with three replications for each treatment. The research showed that chlorantraniliprole at a dose of 2 cc/l had the highest mortality ofS. frugiperdawith 100% mortality on average during five days after application. However, the application ofM. anisopliaeandB. bassianadid not affect the mortality ofS. frugiperdafor3 days after application. There was no difference in mortality when chlorantraniliprole applied onto leaf, larvae and leaf + larvae. Application of chlorantraniliprole in the field at a dose of2 cc/l at 1, 3, and 5 weeks after planting was effective to controlS. frugiperdaon maize.Keywords: Chlorantraniliprole, entomopatogenic fungi, fall armywarmPENDAHULUANUlat grayak jagungatau fall armyworm(Spodoptera frugiperda, Lepi-doptera: Noctuidae) merupakan hamatanamanjagung yang barumasukkeIndonesia.Hama ini awalnya berasaldaribagian tropik dan subtropikbenua Ame-rika danpada beberapa tahun terakhirtelah menyebar ke berbagai wilayah di duniaseperti Afrika Barat dan Afrika Tengah tahun 2016(Goergen et al., 2016)sertabeberapa negara di Asia tahun 2018(CABI,2020). Pada tahun 2019, S. frugipredadilaporkanpertama kali me-nyerang tanaman jagung di Lampung, Indonesia(Trisyono et al., 2019)dan Jawa Barat(Maharani et al., 2019). Balai BesarPeramalan Organisme Penggangu Tumbu-han (BBPOPT) juga telah menemukan hama inipadatanaman jagung di29 provinsi sampai bulan April 2020 (BBPOPT2020, tidak dipublikasikan).Penyebaran S. frugiperdayang begitu cepatmelintasi Bagarianget al.,Efektifitas Insektisida Berbahan Aktif Klorantraniliprol30beberapa negara atau wilayahinidise-babkan oleh beberapa faktor di antaranyakemampuan adaptasi yang baik padalingkungan baru, kemampuan terbangyang jauhmencapai ratusan kilometerdan kemungkinan terbawaalat transportasi (Westbrook et al., 2016; Faulkner et al., 2017).Serangga S. frugiperdadapat me-nyerang seluruh stadia tanaman jagung mulai dari fase vegetatif sampai fase generatif (Prasanna et al., 2018)dan tingkat kerusakan yang tertinggi banyak ditemukan pada fase vegetatif(Trisyono et al., 2019). Siklus hidup berkisar antara 32-46 hari dengan stadia telur 2-3 hari, larva 14-19 hari dan pupa 9-12 hari (Sharanabasappa et al., 2018).Kerusakan yang ditimbulkan padadaun dan tongkol jagung mengakibatkanterjadinya kehila-ngan hasilsecara signifikan. DiHonduras,tingkat kehilangan hasil mencapai40% (Wyckhuys dan O’Neil, 2006), di Argentina sebesar 72% (Murúa et al., 2006)dan di Afrika berkisar antara 21-53% (Day et al., 2017). Di Lampung, serangan S. frugiperdadilaporkan telah menyebabkan kerusakan berat pada tanaman jagung berumur 2 minggu denganpersentase seranganmen-capai 100% (Trisyono et al., 2019).Selain tanaman jagung, S. frugiperdajuga memi-liki353 tanaman inang dari 76 familitana-man(Montezano et al., 2018). InvasiS. frugiperdadi Indonesia dapat menjadi ancaman terhadap produ-ksi jagung, sehingga perlu dilakukan studiyang komprehensif. Studisaat ini masih dalamtahap awal, dimana keberadaan S. frugiperdabaru dilaporkan pada tahun 2019 (Maharani et al., 2019; Trisyono et al., 2019).Dilapangan, petani jagung di Indonesia lebih banyak menggunakantek-nik pengendaliansecara kimiawi. Bebe-rapa insektisida potensial untuk pengen-dalian sepertispinetoram, spinosad, lam-da sihalotrin, dan klorantraniliproldengan tingkat efektifitas mencapai 90% pada 72 jam setelah aplikasi(Sisay et al., 2019).Dari kelompok cendawan entomopa-togen, Beuveria bassiana,Metarhizium anisopliaedan Metarhiziun rileyidilaporkan berpotensi menjadi agen pengendali hayati (Wright et al., 2010; Prasanna et al., 2018). Penelitian tentang efektifitas klo-rantraniliprolyang merupakan golongan baru insektisida selektif (Anthranilic diamides) terhadap S. frugiperdapada tanaman jagung masih belum dilaporkan di Indonesia. Oleh karena itu, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tum-buhan sebagai salah institusi yang mem-berikan rujukan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) melakukan penelitian ini dengan tujuanuntuk menge-tahui tingkat efektifitas insektisida kloran-traniliprol dalam menekan populasi S. fugiperda,mengetahui sasaran aplikasi yang tepat, danmengetahui intensitas serangan S. frugiperdasetelah aplikasi dan pengaruhnya terhadap hasil panen.METODOLOGIPenelitian dilakukan di laboratori-um dan lapangan. Penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Trimurjo, Lampungpada bulan Juli 2019dan Laboratorium Balai Besar PeramalanOrganisme Peng-ganggu Tumbuhan pada bulan September 2019. Penelitian laboratorium ini dituju-kan untuk mengetahui efektifitas insek-tisida klorantraniliprol dalam menekan po-pulasi S. fugiperda, dan untuk mengetahui sasaranaplikasi yangtepat. Penelitianlapangandilakukan di Desa Pabedilan Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon pada bulan September sampai November 2019. Penelitian lapangan ditujukan untuk mengetahui intensitas serangan S. frugiperdasetelah aplikasi klorantra-niliprol dan pengaruhnya terhadap hasil panen. Bagariang et al., Efektifitas Insektisida Berbahan Aktif Klorantraniliprol31Efektifitasklorantraniliprol Penelitianini merupakan peneli-tian pendahuluan untuk mengetahui efektifitas klorantraniliprol, B. bassiana danM. anisopliaeterhadap mortalitas larva S. frugiperda. Perlakuan yang paling efektif akan dilakukan uji lanjut sampai pada tingkat lapang. Uji pendahuluanmenggunakanRancangan Acak Lengkap Faktorial 2 Faktor (4x2). Faktor pertama adalah jenis bahan pengendali(kloran-traniliprol-2 cc/l, M.anisopliae-10⁸ konidia/ml, B.bassiana-10⁸ konidia/mldan kontrol (tanpa perlakuan)).Dosis yang digunakan untuk klorantraniliprol adalah sesuai dosis anjuran, sedangkan untuk M. anisopliae danB. bassianamenggunakan standar kerapatan konidia agens pengen-dali hayati berdasarkan SNI 8027 Tahun 2014 yaitu ≥ 106konidia/ml. Faktor kedua adalah perbedaan instar (instar 2-3, dan instar 4-6). Serangga uji yang digunakansebanyak 10 larva per perlakuan.Isolat B. bassiana danM.anisopliaeberasal dari Laboratorium Agens Hayati Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Larva S. frugiperda uji adalah populasi lapangan yang berasaldari tanamanjagung tersera-ngdi Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, dikoleksisatuhari sebe-lum pengujian. Larvahasil koleksi dima-sukkan ke dalam kotak plastik dan diberi pakan berupa daun jagung muda.Aplikasi bahan pengendali dilaku-kan menggunakan handsprayer ukuran 1liter dan disemprotkan langsung ke larvasertadaun jagung. Larvayang telah diaplikasi dimasukkan ke dalam kotakplastikukuran 15 x 7 cm dengan penutup yang diberi kain kassa dan diletakkan di laboratorium pada suhu ruang(± 28°C).Pengamatan mortalitaslarva dilakukan selama 3hari setelah aplikasi, dan dihi-tungmenurut Natawigena (1993)dengan rumus:Mortalitas = Jumlah larva yang matix 100%Jumlah seluruh larva ujiEfektifitasbeberapa sasaran aplikasi klorantraniliprol Penelitianini menggunakan 4 perlakuan dan 3ulangan. Perlakuannya berupa aplikasi klorantraniliprol pada larva, pada daun sertapada larva+daun, dan kontrol.Stadia larva yang digunakan adalah larva instar 3 sebanyak 10 ekor per perlakuan, sedangkandosisklorantra-niliproladalah 2 cc/l. Klorantraniliprol diaplikasikan menggunakan handsprayer ukuran 1 liter. Pengamatan mortalitas larva dilakukan pada 1,2,3 dan 5 harisetelah aplikasi, dan dihitung berdasar rumus Natawigena (1993):Mortalitas = Jumlah larva yang matix 100%Jumlah seluruh larva ujiIntensitas seranganS. frugiperdasetelah diaplikasi dengan klorantraniliproldi lapanganPenelitian dilaksanakanpada lahan petani jagung di Desa Pabedilan Lor, Kecamatan Pabedilan, Cirebonmenggu-nakan Rancangan AcakKelompok dengan 3 perlakuan (lahan dengan aplikasi klorantraniliprol, lahan petani, dan kon-trol), masing-masing dalam 3ulangan. Petak perlakuan masing-masing beruku-ran8 x 10 mdenganjarak tanam 75 cm x 20 cm. Varietas jagung yang digunakan pada seluruh perlakuan adalah varietas Exsotic Pertiwi dengan sistem budidaya jagung yang umum dilakukan oleh petani. Aplikasi pestisida yang dilakukan oleh petani denganmelakukan pencampuran beberapa bahan aktif pestisida dengan frekuensi aplikasi sebanyak 2 kali yaitu pada umurtanaman30 dan 55hari setelah tanam.Lahan dengan perlakuan Bagarianget al.,Efektifitas Insektisida Berbahan Aktif Klorantraniliprol32klorantraniliprol menggunakan dosis 2 cc/l (volume semprot 400-600 l/ha) yang diaplikasi sebanyak 3 kali yaitu pada umur tanaman 1, 3 dan 5 MST. Aplikasi dilaku-kan pada sore harimenggunakan knap-sack sprayerukuran 15 liter. Tingkat kerusakan daun jagungdi lapangan ditentukanmenggunakan skala Davis (Skor 0-9)dan kemudian dikonversi-kan ke dalam rumus intensiitas serangan (IS). Pengamatan kerusakan dilakukan dari daun yang belum terbuka sampai daun ke-3.Deskripsi skala Davis berdasarkan keru-sakan daunadalah sebagai berikut:Skor 0Tidak terlihat kerusakan pada daunSkor 1Kerusakan sebesar lubang jarumSkor 2Kerusakan sebesar lubang jarum dan lubang kecil melingkar pada daunSkor 3Terlihat kerusakan sebesar lubang jarum, lesi kecil melingkar dan se-dikit lesi kecil memanjang (bentuk persegi panjang) dengan panjang mencapai 1,3 cm pada gulungan dan helaian daun.Skor 4Beberapa lesi kecil dan sedang memanjang dengan panjang 1,3 -2,5 cm nampak pada gulungan dan helaian daunSkor 5Beberapa lesi berukuran besar yang memanjang d
CITATION STYLE
Bagariang, W., Tauruslina, E., Kulsum, U., PL, T. M., Suyanto, H., Surono, S., … Mahmuda, D. (2020). Efektifitas Insektisida Berbahan Aktif Klorantraniliprol terhadap Larva Spodoptera frugiperda (JE Smith). JPT : JURNAL PROTEKSI TANAMAN (JOURNAL OF PLANT PROTECTION), 4(1), 29. https://doi.org/10.25077/jpt.4.1.29-37.2020
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.