SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB): PNS DAN NON PNS YANG BERSUKU KUTAI ( STUDY INDIGENOUS)

  • Yusnita E
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Subjective Well-Being merupakan suatu hal yang penting dalam hidup, karena dengan bahagia setiap orang pasti merasakan kenyamanan. Nilai-nilai budaya yang berbeda mempunyai pengaruh terhadap kognitif, emosi, motivasi dan sistem perilaku individu (Markus dan Kitayama,1991 dalam Boyun Woo, 2009). Penelitian bertujuan agar peneliti serta pembaca mengetahui Bagaimana perspektif PNS dan Non PNS bersuku Kutai mengenai subjective well- being dan Faktor – Faktor yang mempengaruhi SWB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (study indigenous). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 orang, yaitu PNS dan Non PNS bersuku Kutai. Model sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik snow ball sampling, dengan alat pengumpul data berupa open-ended questionnaire. Hasilnya diketahui bahwa SWB menurut Suku kutai adalah jika mereka memiliki Rasa Puas (34.00%), Nilai Spiritual (33.50%), Kebersaman Keluarga (12.50%), Kesuksesan Pekerjaan (38.00%), Kecukupan Materi (11.00%), Pencapaian/Keinginan (29.50%), Hubungan Sosial (10.00%). Faktor-faktor yang memengaruhi SWB Suku Kutai adalah Faktor Hubungan Sosial, Faktor Kecukupan Materi / Permasalahan Keuangan, Faktor Kesuksesan pekerjaan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yusnita, E. R. (2018). SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB): PNS DAN NON PNS YANG BERSUKU KUTAI ( STUDY INDIGENOUS). MOTIVA JURNAL PSIKOLOGI, 1(1), 47. https://doi.org/10.31293/mv.v1i1.3497

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free