ABSTRAK Tembakau adalah salah satu komoditas penting dalam perekonomian Kabupaten Ponorogo. Tembakau menjadi bahan penunjang pengembangan potensi industri pengolahan tembakau di Kabupaten Ponorogo yang terdiri dari industri rokok dan tembakau olahan. Namun demikian, pengembangan industri pengolahan tembakau saat ini harus berhadapan dengan semakin maraknya gerakan anti rokok dan peraturan pemerintah tentang perlindungan terhadap produk tembakau, yakni PP No 109 Tahun 2012. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran industri pengolahan tembakau, yang meliputi kontribusi sektoral, keterkaitan dan efek multiplier dalam perekonomian serta penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Ponorogo. Metode analisis menggunakan analisis input-output dan Incremental Labor Output Ratio (ILOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Industri rokok berkontribusi relatif besar pada struktur permintaan, output dan ekspor, sedangkan kontribusi industri tembakau olahan dalam perekonomian cenderung kecil; 2) Kemampuan sektor tembakau olahan dalam menarik sektor hulunya kuat, sedangkan kemampuan industri rokok dan industri tembakau olahan dalam mendorong sektor hilirnya masih lemah; 3) Sektor tembakau olahan memiliki dampak pengganda output dan pendapatan yang relatif besar. Sementara itu, industri rokok memiliki dampak pengganda tenaga kerja relatif besar; 4) Nilai ILOR industri rokok dan tembakau olahan nol. Adanya penambahan output tidak menyebabkan peningkatan ataupun penurunan penyerapan tenaga kerja karena adanya indikasi penggunaan teknologi. Kata Kunci : tembakau; industri; rokok; input-output ABSTRACT Tobacco is one of important commodity in the economy of Ponorogo regency. Tobacco becomes the supporting material for development of potential tobacco processing industry in Ponorogo regency, which consists of cigarette and processed tobacco industry. In the other hand, the development of tobacco processing industry should face the increasing of anti cigarette movement and the government's regulation about tobacco product controlling, which is PP No. 109 year 2012. Therefore, this research was conducted to analyze how is the role of tobacco processing industry covered sector's contribution, linkages, and multiplier effect in the economy, and the employment. The analysis method use input-output analysis and Incremental Labor Output Ratio (ILOR) analysis. The research result shows that: 1) The cigarette industry contribute relatively high in the structure of demand, output, and export, while the contribution of processed tobacco industry tend low; 2) The ability of processed tobacco industry to pull the downstream sector is strong, while the ability of both cigarette and processed tobacco industry to push the upstream sector is weak; 3) The processed tobacco industry has relatively high output and income multiplier, while the cigarette industry has relatively high employment multiplier; 4) The ILOR value of both cigarette and processed tobacco industry is zero. The increasing of output doesn't cause the increasing or decreasing employment because of the indication of technology use.
CITATION STYLE
Ningrum, D., Toiba, H., & Suhartini, S. (2015). PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU DALAM PEREKONOMIAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR. HABITAT, 26(3), 173–182. https://doi.org/10.21776/ub.habitat.2015.026.3.20
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.