UMA LENGGE DALAM KREASI BATIK BIMA

  • Sartika D
  • Eskak E
  • Sunarya I
N/ACitations
Citations of this article
42Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

IKM Batik di Bima, Nusa Tenggara Barat mulai berkembang, tetapi belum memiliki motif khas daerah. Oleh karena itu perlu diciptakan motif batik yang memiliki ciri khas daerah Bima. Tujuan penelitian penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan kreasi baru motif batik yang sumber inspirasinya diambil dari seni budaya daerah setempat, sehingga dapat menghasilkan motif batik berciri khas daerah Bima. Metode yang digunakan yaitu pengamatan mendalam, pengumpulan data, pengkajian sumber inspirasi, pembuatan desain motif, dan perwujudan menjadi kain batik. Hasilnya berupa satu desain motif yaitu Batik Uma Lengge (BUL), namun dibuat menjadi tujuh kain batik dengan warna dasar yang berbeda-beda. Adapun tujuh kain batik tersebut adalah: (1) BUL Me’e/hitam (2) BUL Bura/putih, (3) BUL Jao/hijau, (4) BUL Kala/merah, (5) BUL Monca/kuning, (6) BUL Owa/ungu, dan (7) BUL Biru/biru. Uji peminatan konsumen dilakukan terhadap jenis warna yang disukai. Adapun warna yang paling banyak dipilih adalah hitam 27%, merah 19%, ungu 15%, biru 12%, hijau 11%, kuning 9%, dan putih 7%. Hasil uji ini dapat dijadikan acuan dalam memberi warna pada batik, berdasarkan kecenderungan selera konsumen.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sartika, D., Eskak, E., & Sunarya, I. K. (2017). UMA LENGGE DALAM KREASI BATIK BIMA. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 34(2), 73. https://doi.org/10.22322/dkb.v34i2.3365

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free