Keberagaman karya tafsir tidak akan pernah lepas dari metode dan pendekatan yang digunakan sang mufasir. Metode dan pendekatan yang digunakan, menjadikan masing-masing karya penafsiran maupun terjemahan memiliki ciri khas. Salah satunya adalah Alquran berwajah puisi karya H. B. Jassin yang merupakan literatur terjemahan karya umat Muslim Indonesia yang terbit pada tahun 1977. Terjemahan Alquranpuitis yang dikarang oleh H.B. Jassin ini menuai berbagai kontroversi. Sebagian pembaca menilai bahwa terjemaha AlquranH.B. Jassin lebih tepat dari pada terjemah yang disusun oleh Kemenag, adapun sebagian lainnya menilai bahwa Jassin tidak sepantasnya menerjemahkan Alqurandengan melangkahi terjemahan AlquranKemenag, yang dinilai sebagai standar terjemahan di Indonesia, sebab dari sisi intelektual H.B. Jassin tidak memiliki perangkat-perangkat keilmuan yang memadai untuk menerjemahkan Alquran. Tulisan ini akan mencoba mendiskusikan lebih dalam mengenai polemik-polemik yang terjadi seputar terbitnya karya “AlquranKarim Bacaan Mulia” karangan H. B. Jassin.
CITATION STYLE
Faizah, F. (2019). Polemik Alquran Berwajah Puisi: Tinjauan Terhadap Alquran Karim Bacaan Mulia Karya H. B. Jassin. Nun: Jurnal Studi Alquran Dan Tafsir Di Nusantara, 3(2), 81–99. https://doi.org/10.32495/nun.v3i2.46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.