Pengetahuan masyarakat tentang informasi obat akan mendukung pengobatan yang rasional agar terhindar dari kesalahan penggunaan obat (medication error), penyalahgunaan (abused), dan penggunaan obat yang salah.(misuse). Minimnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat dan kemampuan berkomunikasi dalam pelayanan informasi obat mendorong untuk diadakannya suatu usaha edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan informasi obat. Tujuan dari kegiatan edukasi tersebut adalah untuk mendukung pengobatan yang rasional dan membentuk masyarakat yang berdaya, serta memahami informasi obat dan pengobatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi atas informasi obat. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan jumlah sampel sebesar 31 responden yang merupakan penduduk Desa Kutasari Baturaden Purwokerto. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah edukasi. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi dengan nilai p ≥ 0,05, sedangkan untuk sikap, hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi dengan nilai p ≤ 0,05. Kata
CITATION STYLE
Pratiwi, H., Nuryanti, N., Fera, V. V., Warsinah, W., & Sholihat, N. K. (2016). PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ATAS INFORMASI OBAT. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1). https://doi.org/10.26874/kjif.v4i1.51
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.