Kajian ini bertujuan untuk mengkaji gerakan-gerakan sosial baru yang digagas para seniman di kota Yogyakarta, khususnya dalam kaitannya dengan demokrasi lokal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek dalam penelitian ini adalah Jogja Independent (JOINT) dan Komik Media Sosial (@stripjogja). JONT dan Komik Media Sosial dipilih karena kedua gerakan tersebut mewakili dua kutub yang berbeda. Wawancara mendalam digunakan untuk mengungkap fakta-fakta yang ditemukan, informan dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. JOINT dan Komik Media Sosial merupakan gerakan sosial baru yang tidak lagi fokus pada persoalan perebutan sumber daya ekonomi, hal ini dikarenakan JOINT dan Komik Media Sosial sama-sama merupakan wadah seniman untuk menyalurkan aspirasi politik. JOINT dan Komik Media Sosial sama-sama telah melalui 3 fase gerakan sosial sebagaimana yang dikemukakan oleh John E. Farley. Tantangan yang dihadapi JOINT adalah masalah pengumpulan KTP, sedangkan Komik Media Sosial dihadapkan pada kondisi jangkauan media sosial yang luas namun tidak bisa fokus pada dapil yang diinginkan.This study examines the new social movements initiated by artists in Yogyakarta, especially concerning local democracy. This research is a qualitative study with a case study approach. The objects in this study are Jogja Independent (JOINT) and Komik Media Sosial (@stripjogja). JOINT and Komik Media Sosial were chosen because the two movements represented two different poles. In-depth interviews are used to reveal the facts found, informants were selected purposively, and snowball sampling in nature. JOINT and Komik Media Sosial is a new social movement that is no longer focused on struggling for economic resources because JOINT and Social Media Comics are both a forum for artists to channel political aspirations. JOINT and Komik Media Sosial have both gone through 3 phases of social movements as stated by John E. Farley. The challenge faced by JOINT was gathering ID cards, while Komik Media Sosial was faced with the conditions of the broad reach of social media but cannot focus on the desired electoral districts.
CITATION STYLE
Rahmat, A., & Savirani, A. (2020). Social Movement Ala Seniman Kota Yogyakarta Dalam Meramaikan Kontestasi Demokrasi Lokal. Journal of Governance and Social Policy, 1(2), 130–149. https://doi.org/10.24815/gaspol.v1i2.18595
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.