The high maternal mortality rate (MMR) in several regions of the world reflects inequality in access to quality health services. MMR in developing countries in 2017 is 462/100,000 live births (KH) while in developed countries it is 11/100,000 KH. The program to accelerate the reduction of MMR is carried out by ensuring that every mother is able to access quality maternal health services, such as health services for pregnant women, delivery assistance by trained health workers at health service facilities, postpartum care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur and family planning services including postpartum family planning. Efforts that can be made by health workers to prevent maternal and fetal morbidity and death are early detection of complications of pregnancy and preparing the mother for normal delivery, while efforts that can be made by pregnant women in early detection of complications of pregnancy are checking the pregnancy as soon as possible and regularly to the facility health services (Posyandu, Puskesmas, Hospitals, Clinics/Independent Midwife Practices) and are able to recognize danger signs of pregnancy early so that if signs of danger are found, immediately go to the nearest health care facility to get immediate treatment. This study aims to analyze the relationship between the knowledge and attitudes of pregnant women about danger signs of pregnancy to the plan for choosing a health service location in the Work Area of the Samudera Public Health Center in North Aceh Regency in 2022. This type of research was a community-based cross-sectional study conducted on pregnant women using the technique Sampling was determined by accidental sampling, namely all pregnant women who were met in September according to the established criteria totaled 60 pregnant women. The bivariate analysis shows that there is a relationship between the knowledge and attitude of pregnant women towards the plan for choosing a health service location in the Work Area of the Samudera Public Health Center, North Aceh District. It is expected that mothers will be prepared in choosing where to go for health services if danger signs of pregnancy are encountered and as input for the Puskesmas in determining policies, especially in efforts to improve maternal and child health. Abstrak Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di beberapa wilayah di dunia mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. AKI di negara-negara berkembang pada tahun 2017 adalah 462/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan di negara-negara maju adalah 11/100.000 KH. Program percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan. Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian ibu dan janin adalah deteksi dini penyulit kehamilan dan menyiapkan ibu untuk persalinan normal sedangkan upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dalam deteksi dini terhadap penyulit kehamilan adalah memeriksakan kehamilan sesegera mungkin dan teratur ke fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik/Praktik Mandiri Bidan) dan mampu mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini sehingga apabila ditemukan tanda-tanda bahaya maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan penanganan segera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022. Jenis penelitian ini studi cross-sectional berbasis komunitas yang dilakukan pada ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel ditentukan secara accidental sampling yaitu semua ibu hamil yang di temui pada bulan September sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berjumlah 60 ibu hamil. Dari analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara. Diharapkan kesiapsiagaan ibu dalam memilih tempat pelayanan kesehatan yang dituju apabila ditemui tanda-tanda bahaya kehamilan dan sebagai masukan bagi pihak Puskesmas dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.
CITATION STYLE
Jasmiati, J., Nurmila, N., Rosyita, R., & Elizar, E. (2023). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP RENCANA PEMILIHAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMUDERA KABUPATEN ACEH UTARA. Indonesian Trust Health Journal, 6(1), 35–40. https://doi.org/10.37104/ithj.v6i1.142
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.