EKSISTENSI KAIN TENUN LIPA’SABBE DALAM MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN

  • - S
  • - F
N/ACitations
Citations of this article
24Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tradisi menenun dalam masyarakat suku Bugis merupakan keterampilan lokal genius. Tradisi ini menghasilkan sebuah kain tenun yang disebut lipa’ sabbe yang berarti sarung sutra. Eksistensi kain tenun lipa’ sabbe dalam masyakat suku Bugis di Kota Sengkang Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan telah ditinjau melalui asal-usul kebudayaan menenun serta fungsi kain tenun lipa’ sabbe. Asal usul tradisi menenun dalam masyarakat suku Bugis menjelaskan teknologi alat tenun, bahan dasar dan teknik sederhana pembuatan lipa’ sabbe. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil observasi (pengamatan langsung), studi pustaka, dan wawancara, masyarakat di Kota Sengkang mengenal 3 alat tenun yaitu alat tenun walida/ gedogan, alat tenun bukan mesin dan alat tenun mesin. Adapun fungsi lipa’ sabbe digunakan dalam ritual adat dalam masyarakat khususnya suku bugis.

Cite

CITATION STYLE

APA

-, S. A., & -, F. S. (2022). EKSISTENSI KAIN TENUN LIPA’SABBE DALAM MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KOTA SENGKANG KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN. SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya, 5(2), 35–47. https://doi.org/10.34001/jsuluh.v5i2.4232

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free