Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai beras dengan tekstur pulen yang memiliki kandungan amilosa rendah dan cenderung memiliki Indeks Glikemik (IG) tinggi. Respon glikemik beras selain dipengaruhi oleh sifat fisiko-kimianya, dipengaruhi juga oleh proses pengolahan, penyimpanan, ratio komponen amilosa dan amilopektin pada pangan, indeks gelatinisasi dan ukuran partikel pati, komponen pangan lain, dan asam-asam organik. Proses pratanak terbukti mampu menurunkan nilai indeks glikemik pada beras gabah kering giling (GKG), namun belum pernah dilakukan pada Gabah Kering Panen (GKP), bila dilihat dari kadar airnya dapat mempercepat proses perendaman,dan menghemat biaya produksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Litbang Pasca Panen. Bahan baku yang digunakan adalah GKP dan GKG dari varietas Inpari 24 (beras merah). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah bahan baku (GKP dan GKG) dan faktor kedua adalah lama perendaman (3 dan 4 jam). Parameter analisa yang dilakukan adalah mutu fisik beras, proksimat, serat pangan, gula total, pati, amilosa, daya cerna pati, serat kasar dan Indeks Glikemik. Hasil penelitian menunjukkan mutu fisik beras pra tanak dari bahan baku GKP yang direndam selama 4 jam memiliki kadar beras kepala yang lebih tinggi (92,86%) dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Beras pratanak yang berasal dari GKP dan GKG yang direndam selama 4 jam memiliki nilai Indeks Glikemik yang sama yaitu 62 yang lebih rendah dari bahan baku (IG GKP: 84, IG GKG: 72). Reducing Glycemic Index on Parboiled Rice with Raw Material from Freshly Harvested Paddy The majority of Indonesian people liked the rice with a fluffier texture that has a low amylose content and tend to have the Glycemic Index (GI) high. Besides rice glycemic response is influenced by the physic-chemical properties, influenced also by the processing, storage, component ratio of amylose and amylopectin in food, gelatinization index and particle size starch. Parboiled process is proven to reduce the glycemic index value of dried paddy (DP), but it has never been done on wet paddy (WP). The study was conducted in February-April 2016. The research was conducted at the Laboratory of the Indonesian Center for Agricultural Postharvest Research and Development. The raw materials used are DHR and DMR of Inpari 24 (brown rice). The study was conducted on a laboratory scale with a completely randomized factorial design of three replications. The first factor is the raw material (DHR and DMR) and the second factor is the soaking time (3 and 4 hours). Parameter analysis performed is physical quality rice, proximate, dietary fiber, total sugar, starch, amylose, starch digestibility, crude fiber, color and the Glycemic Index. Results showed physical quality of rice parboiled of raw materials DHR soaked for 4 hours had levels higher head rice (92.86%) compared to other treatments. Parboiled rice originating from DHR and DMR soaked for 4 hours to have the same value of the glycemic index was 62 lower than the raw material (IG DHR: 84, IG DMR: 72).
CITATION STYLE
Nurdjannah, R., Apriliani, S. A., & Widowati, S. (2019). PENURUNAN INDEKS GLIKEMIK BERAS PRATANAK DENGAN BAHAN BAKU GABAH KERING PANEN (GKP). Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 15(2), 106. https://doi.org/10.21082/jpasca.v15n2.2018.106-114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.