Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji mitos larangan pernikahan ngalorngulon dari perpektif masyarakat suku Jawa di Desa Tambak Rejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study kepustakaan dan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi . Study kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan perkawinan ngalor-ngulon, sedangkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah memperoleh sumber dari pandangan masyarakat Desa Tambak Rejo terhadap pernikahan ngalor-ngulon dan praktik pantangan pernikahan tersebut, baik yang bersumber wawancara ataupun dengan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian masyarakat didesa tambak rejo masih mempercayai larangan pernikahan teesebut, namun ada beberapa masyarakat yang kurang percaya pantangan tersebut dikarenakan tidak ada dalam ajaran agama. Mas, sedangkan dampak dari pantangan pernikahan ngalor-ngulon bagi yang percaya dan mematuhi maka kehidupannya merasa tenang karena tidak melanggar hukum adat, sedangkan bagi masyarakat yang tidak mempercayai pantangan tersebut maka akan berserah kepada tuhan YME karena rejeki dan maut ada ditangan tuhan
CITATION STYLE
Enik puji lestari, I Wayan Landrawan, & I Putu Windu Mertha. (2022). FENOMENA PANTANGAN PERKAWINAN NGALOR NGULON BAGI MASYARAKAT DESA TAMBAKREJO DALAM PERSPEKTIF TOKOH ADAT DAN MASYARAKAT. Jurnal Budaya Nusantara, 5(2), 68–74. https://doi.org/10.36456/b.nusantara.vol5.no2.a4617
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.