Banyak penelitian menunjukkan bahwa proses perubahan tidak selalu memiliki dampak yang diharapkan jika tidak dikelola secara serius. Salah satu aktor kunci dalam mengelola proses perubahan adalah agen perubahan. Studi ini berfokus pada psychological empowerment kepada agen perubahan, yang diperlukan dalam peran mengatasi berbagai kendala dan kendala dalam memulai dan melaksanakan perubahan. Penelitian dilakukan di sektor publik di Jakarta menggunakan pendekatan kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan di antara tiga karyawan organisasi yang ditunjuk sebagai anggota tim perubahan, untuk mengeksplorasi pengalaman mereka, penghargaan dan makna dari kompetensi yang mereka miliki untuk menerapkan perubahan serta mengatasi tantangan dan kendala. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peserta menghargai peran mereka sebagai agen perubahan karena pengangkatan dari atasan mereka, merasa tugas ini adalah bagian dari mereka, dan melihat dampak positif dari peran mereka dalam membawa perubahan positif bagi organisasi. Mereka pada umumnya merasa cukup mampu melakukan peran mereka dengan cukup baik, meskipun masih membutuhkan pengembangan kapasitas berkelanjutan di seluruh proses perubahan yang sedang berlangsung. Mereka merasa bahwa mereka tidak dapat melakukan peran mereka secara optimal karena keterbatasan otoritas mereka. Keterampilan koordinasi yang baik diperlukan untuk kondisi ini sehingga setiap unit dapat didorong untuk mendapatkan perspektif yang lebih integratif tentang perubahan organisasi.
CITATION STYLE
Oktaviani, M. (2018). PSYCHOLOGICAL EMPOWERMENT PADA AGEN PERUBAHAN: STUDI KASUS DALAM ORGANISASI SEKTOR PUBLIK. Journal of Psychological Science and Profession, 2(2), 153. https://doi.org/10.24198/jpsp.v2i2.21192
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.