Tanaman cabai selain memiliki nilai komoditas yang sangat tinggi juga memelukan perwatan dan proses penyemaain yang sangat khusus rekan - rekan kita para peneliti di bidang fitapologi sudah banyak melakukan penelitian terhadap tanaman ini dan sudah melakukan penelitian secara morfologi sifat dari tanaman tersebut fitopatologi sendiri menjadi kunci utama yang meyediakan dataset , luas perkebunan cabai di indonesia mencapai 165.000 hectaredan sangat luas dibandingkan luas tanaman perkebunan yang lain,luas lahan tersebut memiliki nilaiekonomi yang mengguntungkan para petani cabai, tinggi rendahnya hasil pertian cabai ini diperangi oleh 2 faktor yaitu cuaca dan hama,jenis penyakit pada tanaman cabai bisa dideteksi terutamaseranga, seranagn jamur dan hama akan bisa terlihat dari kondisidaun dan tangkai, malakukan observasi pada tanaman yang terkana serangan hama dengan menggunakan mata telanjang sangatlah sulit, karena jenis hama yang menyerang sangat bervariatif dan memerlukan proses penanganan yang berbeda-beda pada negara maju untuk proses diteksi penyakit telah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi yaitucomputer vision, metode ini dapat digunakan untuk menditeksi jenis hama yang menyerang pada tanaman cabai terutama yang menyerang pada bagian daun dan tangkai,data dari image tersebut akan di ektraksi ke dalam bentuk dataset dengan Algoritma Computer vision dan disimpan sesuai dengan ciri penyakit dan hama tanaman cabai,teknik computer vision mampu melakukan observasi dan diteksi hama tanaman, diharapkan metode ini bisa membantu rekan rekan kita dibidang Fitopatologi dan para petani pada umumnya untuk menditeksi gejala awal serangan hama dan bisa dilakukan pencegahan sebelum area serangan hama semakin meluas.
CITATION STYLE
Wibowo, A. P. W. (2017). Penerapan Teknik Computer Vision Pada Bidang Fitopatologi Untuk Diteksi Penyakit dan Hama Tanaman Cabai. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 2(2), 102–108. https://doi.org/10.30591/jpit.v2i2.528
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.