Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial dan tingkat sensivitas usaha budidaya ulat sutera. Data berupa arus kas tunai dianalisis menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Gross Benefit-Cost Ratio (gross B/C), dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini NPV pada skala usaha I menghasilkan nilai sebesar Rp 78,342,373 dan nilai NPV pada skala usaha II menghasilkan nilai sebesar Rp 432,249,449. Sedangkan nilai NPV pada skala usaha II sebesar Rp984,209,943. Berdasarkan kriteria kelayakan NPV, budidaya ulat sutera skala usaha I, II dan II layak dilaksanakan karena nilai NPV > 0. Nilai IRR pada skala usaha I, II dan III masing-masing 19.73%, 23.74%dan 26.95% lebih tinggi dari tingkat diskonto 12.50%. Dengan demikian, usaha ini dianggap layak berdasarkan kriteria IRR. Skala usaha I, II dan III memiliki nilai gross B/C1.11, 1.14 dan 1.16. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ulat sutera layak dilakukan karena nilai Gross B/C> 1. Nilai Pay back Period (PBP) skala usaha I adalah 4.8 tahun, skala usaha II adalah 4.0 tahun dan skala usaha III adalah 3.54 tahun. Ketiga skala usaha dikatakan layak karena waktu pengembalian modal kurang dari umur proyek 25 tahun.Penurunan harga jual kokon sebesar 10% lebih berpengaruh pada kondisi usaha daripada peningkatan biaya operasional sebesar 10%. Usaha yang dijalankan hanya skala usaha III layak dijalankan pada penurunan harga jual kokon sebesar 10%. Dan pada peningkatan biaya operasional 10%, skala usaha II dan III layak dijalankan.
CITATION STYLE
Djabar, M., & Utiarahman, N. (2020). KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA ULAT SUTERA (BOMBIX MORI L.) BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO. Gorontalo Journal of Forestry Research, 3(1), 31. https://doi.org/10.32662/gjfr.v3i1.937
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.