Permasalahan Fujoshi bukan hal baru lagi, beberapa jurnal pendidikan banyak yang mengangkatnya sebagai pembahasan. Namun dari semua itu, belum ada hasil yang terlihat karena sebagian besar hanya berupa riset tanpa adanya upaya nyata. Dalam penciptaan desain komunikasi visual, dimana perlu dilakukan adanya riset, analisis, dan pemecahan masalah dalam bentuk nyata maka akan memungkinkan adanya hasil yang berbeda. Upaya dalam penciptaan ini akan menggunakan komik sebagai salah satu media yang paling dekat dengan target, untuk digunakan sebagai cara menyampaikan pesan tentang bagaimana perkembangan fujoshi di Indonesia, bagaimana media bermuatan yaoi ini berpengaruh pada para fujoshi, serta beberapa pemicu kenapa fenomena ini mudah sekali berkembang, juga akan dibahas dalam artikel ini. Fujoshi's problem is not new anymore, some educational journals many of which raised it as a discussion. But all of that, there is no visible result because most of it is just research without any real effort. In the visual comunication of designs, where need presence of research, analysis and problem solving in the real form it may be will allow for different results. Efforts in this creation will use comics as one of the media closest to the target, will used to convey the message of how the development of fujoshi in Indonesia, how the media charged yaoi affect the fujoshi, as well as some triggers why this phenomenon is easy to develop, also will discussed in this anticle.
CITATION STYLE
Ani, Y. A. (2018). Fujoshi Ala Indonesia dalam Penciptaan Komik. INVENSI, 3(1), 23–32. https://doi.org/10.24821/invensi.v3i1.2104
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.