Tikus merupakan mamalia kecil berasal dari ordo Rodentia, dan familiar bagi kehidupan manusia. Tikus adalah binatang pengerat yang merugikan manusia karena dapat menghabiskan/merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang, harta benda, dan lain-lain (Kepmenkes 431 Tahun 2007). Pada bidang kesehatan tikus berperan sebagai reservoir beberapa patogen. Menutut Hastuti dan Sulasmi terdapat beberapa penyakit yang dibawa oleh tikus, yaitu Pes,Salmonellisis, Leptospirosis, Murine typhus, Rabies, Rat-Bit Fever (Hastuti & Sulasmi, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kegiatan pengendalian tikus, mengetahui jenis tikus dan indeks pinjal, serta angka kepadatan tikus. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskripsi. Hasil penelitian yang dilakukan selama 3 periode pengendalian tikus ditemukan ketidaksesuaian antara pelaksanaan kegiatan pengendalian selama 4 hari dengan Kepmenkes 431. Berdasarkan hasil identifikasi seluruh tikus yang didapat merupakan spesies Rattus norvegicus dan spesies pinjal seluruhnya Xenopsylla cheopis. Hasil success trap bulan September 5%, Oktober 39%, dan Desember 14%, sehingga angka kepadatan tikus di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam kategori tinggi. Diperlukan upaya peningkatan sanitasi lingkungan agar pelabuhan tidak menjadi tempat perindukan tikus.
CITATION STYLE
Nur Fadillatur Ro’in. (2024). Gambaran Angka Kepadatan Tikus Dan Indeks Pinjal Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI), 1(3), 30–34. https://doi.org/10.62017/jkmi.v1i3.1099
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.