Dalam bidang agama, kode bahasa yang digunakan oleh penceramah/ustadz memegang peranan penting, sehingga pesan moral dapat dimengerti oleh pendengarnya. Untuk berceramah dengan pendengar yang berlatar belakang berbeda, maka seorang ustadz juga harus dapat mengunakan ragam bahasa yang berbeda. Dengan julukan ‘ustadz gaul’, Almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori semasa hidupnya kerap kali dapat menarik hati para remaja untuk mencari hidayah. Lantas, mengapa komunikasi yang dibangun Ustadz Jefri selalu saja berhasil? Ternyata dalam ceramah-ceramah beliau yang dilakukannya di depan para remaja sering menggunakan campur kode bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Sunda, serta penggunaan campur kode ranah resmi dan tidak resmi. Penelitian dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai (1) penggunaan campur kode yang dilakukan Ustadz Jefri Al-Buchori dalam ceramahnya bertema “Remaja Gaul”, (2) penyebab Ustadz Jefri Al-Buchori menggunakan campur kode, dan (3) fungsi campur kode yang digunakan Ustadz Jefri Al-Buchori dalam ceramahnya tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif yaitu studi literatur.
CITATION STYLE
Handayani, H. (2018). ANALISIS CAMPUR KODE DALAM CERAMAH USTADZ JEFRI AL-BUCHORI BERRJUDUL “REMAJA GAUL.” Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 15(2). https://doi.org/10.37755/jsbi.v15i2.27
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.