Menopause yang ditandai oleh berhentinya siklus menstruasi dianggap sebagai awal proses penuaan pada wanita. Penurunan kadar estrogen pada menopause menyebabkan penurunan perlindungan berbagai sistem/organ tubuh wanita. Penurunan aktivitas antioksidan estrogen dapat menyebabkan munculnya stres oksidatif pada menopause, yang akan memunculkan beberapa gejala pada menopause seperti gangguan psikogenik, gejala vasomotor dan genitourinary. Beberapa penyakit yang terkait menopause juga bisa terjadi seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, osteoporosis, radang sendi, diabetes mellitus, kanker, obesitas dan penyakit hati. Hormone Replacement Theraphy (HRT) dengan estrogen dapat diberikan untuk mengatasi gejala dan penyakit pada menopause. Walaupun terbukti efektif, HRT dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Alternatif pengganti estrogen yang efektif dan lebih aman adalah fitoestrogen dan antioksidan. Antosianin yang memiliki struktur mirip dengan estrogen, menunjukkan aktivitas fitoestrogen baik in vitro maupun in vivo dan telah terbukti sebagai antioksidan yang efektif. Beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa antosianin efektif dalam mengatasi gejala–gejala menopause. Pada makalah ini dibahas potensi antosianin dalam mengatasi gejala menopause dan penyakit terkait menopause, melalui aktivitasnya sebagai fitoestrogen dan antioksidan.
CITATION STYLE
Sugiritama, I. W., & Adiputra, I. N. (2019). POTENSI ANTOSIANIN DALAM MANAJEMEN MENOPAUSE. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 158. https://doi.org/10.25077/jka.v8.i1.p158-166.2019
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.