Pendekatan Neo-Vernakular pada Perancangan Taman Budaya Kabupaten Landak Kalimantan Barat

  • Prasetyo I
  • Natalia D
N/ACitations
Citations of this article
61Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Taman Budaya merupakan tempat untuk mengembangkan kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat di suatu kota atau daerah. Keberadaan Taman Budaya harus terasa bagi masyarakat lokal, namun tidak demikian yang terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Di Kabupaten Landak belum tersedia tempat yang dapat menaungi kegiatan seni dan budaya, yang sebetulnya potensi untuk dikembangkan. Hal ini terjadi karena bidang seni dan budaya belum dianggap prioritas. Padahal apabila generasi muda tidak antusias terhadap pengembangan seni budaya, maka akan menjadi masalah cukup besar di masa yang akan datang. Untuk itulah Pemerintah setempat harus menyediakan tempat yang dapat membangkitkan gairah seni dan budaya bagi generasi muda, sekaligus dapat meningkatkan minat wisatawan yang ingin datang ke Kabupaten Landak. Perencanaan Taman Budaya ini menggunakan pendekatan perancangan Neo Vernakular, khusus nya pada rumah Betang yaitu rumah asli masyarakat Adat Suku Dayak Kanayant, yang menjadi bangunan utama di Taman Budaya ini. Konsep neo vernakuler dipilih agar nilai kelokalan arsitektur Taman Budaya dapat menjadi ikon atau identitas Kabupaten Landak. Hasil perancangannya adalah Taman Budaya yang mampu memfasilitasi kegiatan seni dan budaya di Kabupaten Landak, sekaligus menjadi ikon pewadahan kegiatan seni dan budaya khususnya adat Dayak.

Cite

CITATION STYLE

APA

Prasetyo, I., & Natalia, D. A. R. (2020). Pendekatan Neo-Vernakular pada Perancangan Taman Budaya Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 16(2), 62–72. https://doi.org/10.23917/sinektika.v16i2.10591

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free