Biomassa pohon dihutan merupakan tempat penyimpan cadangan karbon terbesar terdapat pada batang, cabang, ranting, daun dan akar. Selain untuk menyimpan cadangan karbon, pohon juga meyerap karbon dari atmosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2) melalui proses fotosintesis sehingga gas CO2 diatmosfer dapat berkurang. Oleh karena itu perlu adanya pengukuran biomassa dan karbon pohon di hutan untuk mengestimasi seberapa besarkah pohon dapat menyimpan biomassa dan karbon serta mampu menyerap CO2 dari atmosfer melalui pendekatan allometrik. Penelitian dilakukan di areal PT. SBK Kalimantan Tengah, Laboratorium THH Fakultas Kehutanan UGM dan Laboratorium BPTP Yogyakarta dengan tujuan membuat persamaan allometrik untuk menentukan potensi biomassa, potensi karbon, dan potensi penyerapan CO2 di PT. SBK. Pohon dipilih berdasarkan kriteria variasi umur dan dbh. Kandungan biomassa diketahui melalui metode pengukuran secara destructive, selanjutnya dibuat persamaan allometrik biomassa dan karbon untuk mengetahui kandungan potensi biomassa dan karbon. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel dbh dapat digunakan untuk menaksir biomassa total pohon melalui model power dengan nilai koefisien determinasi sebesar 99,2%. Jumlah potensi biomassa total pohon yang tersimpan pada TPTI (tahun tanam 1995-2010) adalah 311,67 ton/ha. Jumlah potensi karbon pohon yang tersimpan pada TPTI (tahun tanam 1995-2010) adalah 143,31 ton/ha. Sedangkan potensi penyerapan CO2 pada TPTI (tahun tanam 1995-2010) adalah 525,96 ton/ha.
CITATION STYLE
Niapele, S. (2013). Estimasi biomassa dan karbon tegakan dipterocarpa pada ekosistem hutan primer dan LOA (Log Over Area) di PT. Sari Bumi Kusuma (SBK) Kalimantan Tengah. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 6(1), 29–36. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.6.1.29-36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.